Batubara merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki peranan penting dalam banyak hal salah satunya sebagai sumber energi di dunia. Namun, pemanfaatan batubara bergantung pada kualitas batubara. Secara umum analisis yang dilakukan untuk mengetahui kualitas batubara adalah analisis kadar moisture, ash, volatile matters, fixed carbon, nilai kalor dan total sulfur. Batubara diklasifikasikan berdasarkan kadar volatile matters, fixed carbon, dan nilai kalor.
Penelitian ini bertujuan menentukan kadar moisture, ash, volatile matters, fixed carbon, nilai kalor dan total sulfur yang terdapat dalam berbagai sampel batubara pada PT. Geoservices Sangatta. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan hasil analisis kadar moisture, ash, volatile matters, fixed carbon, nilai kalor, dan data total sulfur sampel batubara Melawan, Pinang, dan Prima agar kualitas ketiga batubara tersebut bisa diketahui. Analisis total moisture dengan metode ASTM D3302/D3302M : 2017, inherent moisture dengan metode ASTM D3173:2017, kadar abu dengan metode ASTM D3174:2012, zat terbang dengan metode ASTM D3175:2017, nilai kalori dengan metode ASTM D5865:2013 dan kadar sulfur dengan metode ASTM D4239:2017.
Berdasarkan analisis diperoleh hasil untuk batubara Melawan yaitu kadar moisture 27.15%, ash 7.14%, volatile matter 35.93%, fixed carbon 37.70%, nilai kalor 5182 kcal/kg, dan total sulfur 0.41%; batubara Pinang dengan kadar moisture 14.23%, ash 6.68%, volatile matter 38.39%, fixed carbon 44.17%, nilai kalor 6288 kcal/kg, dan total sulfur 0.78%; dan batubara Prima dengan kadar moisture 10.57%, ash 4.94%, volatile matter 41.04%, fixed carbon 45.98%, nilai kalor 6773 kcal/kg, dan total sulfur 0.42%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa batubara Melawan termasuk dalam batubara golongan sub-bituminus C, batubara Pinang termasuk golongan sub-bituminus A, dan batubara Prima termasuk golongan bituminous C.