Batubara memiliki peran penting dalam berbagai industri seperti industri logam, pembangkit listrik, dan berbagai industri lainnya. Namun kualitas batubara sangat berpengaruh terhadap penggunaan atau pemanfaatnnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas batubara antara lain kadar air (total moisture), kadar abu (ash content), dan nilai kalori (calorific value). Batubara dapat dikelompokkan dalam beberapa tingkatan klasifikasi berdasarkan kualitas terutama nilai kalornya. Penelitian ini bertujuan menentukan beberapa parameter kualitas sampel batubara dan mengklasifikasikannya berdasarkan nilai kalor.
Tiga sampel batubara yang diuji dalam penelitian ini berasal dari PT Vale Indonesia, PT Bosowa Energi, dan PLTU Punagaya Jeneponto, tetapi ketiganya diperoleh dari PT Sucofindo Makassar. Parameter kualitas yang diuji meliputi kadar air (total moisture), kadar abu (ash content), dan nilai kalori batubara (calorific value) dengan metode ASTM, serta mengklasifikasikan batubara tersebut berdasarkan nilai kalor menurut standar ASTM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air, kadar abu, dan nilai kalori sampel batubara dari PT Vale Indonesia memenuhi standar mutu batubara untuk industri logam, begitu
pula sampel batubara PT Bosowa Energi dan sampel batubara PLTU Punagayya Jeneponto memenuhi standar mutu batubara untuk industri pembangkit listrik. Berdasarkan nilai kalor, sampel batubara PT Vale Indonesia termasuk dalam klasifikasi batubara bituminus high volatile C, sedangkan sampel batubara PT Bosowa Energi sampel batubara PLTU Punagayya Jeneponto temasuk dalam klasifikasi batubara sub-bituminus C.