Search for collections on PNUP Repository

Pemanfaatan Ekstrak Biji Alpukat (Persea Americana Mill) Sebagai Biokoagulan pada Pengolahan Air Limbah Industri Tahu

Jusra Risnawati (2024) Pemanfaatan Ekstrak Biji Alpukat (Persea Americana Mill) Sebagai Biokoagulan pada Pengolahan Air Limbah Industri Tahu. Diploma thesis, Politeknik Negeri ujung Pandang.

[thumbnail of Pemanfaatan Ekstrak Biji Alpukat (Persea Americana Mill) Sebagai Biokoagulan pada Pengolahan Air Limbah Industri Tahu.pdf] Text
Pemanfaatan Ekstrak Biji Alpukat (Persea Americana Mill) Sebagai Biokoagulan pada Pengolahan Air Limbah Industri Tahu.pdf - Published Version

Download (2MB)

Abstract

Aktivitas industri tahu menghasilkan limbah berupa air limbah padat, cair, dan gas. Limbah Industri tahu apabila tidak dilakukan pengolahan dan dibuang ke perairan, akan mempengaruhi sifat fisik, kimia air yang berpengaruh pada kelangsungan hidup organismme perairan. Koagulan berbahan dasar nabati merupakan alternatif pengganti koagulan berbahan dasar logam anorganik, karena memiliki karakteristik menguntungkan karena memungkinkan produksi lumpur yang dapat terbiodegradasi, konsumsi alkalinitasnya lebih rendah, dan dapat diperoleh dari sumber terbarukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan pengadukan koagulasi, waktu pengadukan koagulasi dan rasio biokoagulan terhadap air limbah industri tahu untuk menurunkan kadar Total Suspended Solis (TSS), Total Dissolved Solid (TDS), kekeruhan dan Chemical Oxygen Demand (COD).
Penelitian ini meliputi ekstraksi tanin dengan menggunakan pelarut air, proses jar test untuk pengolahan dengan biokoagulan ekstrak biji alpukat dengan pengadukan koagulasi 100, 130, 160, 190, dan 220 rpm. Waktu pengadukan koagulasi selama 1, 2, 3, 4, dan 5 menit serta rasio biokoagulan terhadap air limbah industri tahu 2:300, 3:300; 4:300; 5:300, 6:300. Sampel dianalisis TSS dan TDS dengan metode gravimetri dan dianalisis kekeruhan dengan metode turbidimeter, dan dianalisis COD dengan metode refluks terbuka.
Berdasarkan hasil penelitian, kadar tanin pada ekstrak biji alpukat yang dihasilkan adalah 0,28%. Kecepatan pengadukan koagulasi yang terbaik untuk penurunan TSS ialah 100 rpm. Kecepatan pengadukan koagulasi yang terbaik untuk penurunan kekeruhan dan TDS ialah 160 rpm, dan kecepatan pengadukan koagulasi yang terbaik dalam penurunan COD ialah 190 rpm. Waktu pengadukan koagulasi yang terbaik untuk menurunkan kadar TSS dan kekeruhan, dan COD ialah 3 menit. Waktu pengadukan koagulasi yang terbaik untuk menurunkan kadar TDS ialah 4 menit. Rasio Biokoagulan ekstrak biji alpukat pada koagulasi yang terbaik untuk menurunkan kadar TSS dan COD yaitu 4:300. Rasio biokoagulan pada koagulasi yang terbaik untuk menurukan kekeruhan ialah 6:300. Rasio biokoagulan yang terbaik untuk menurunkan kadar TDS yaitu 3:300.

Kata kunci: biokoagulan, biji alpukat, air limbah industri tahu, tanin, TSS, TDS, kekeruhan, COD

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Jurusan Kimia > D4 Teknologi Kimia Industri
Depositing User: B.J.H Library PNUP
Date Deposited: 27 Dec 2024 08:12
Last Modified: 27 Dec 2024 08:12
URI: https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/10986

Actions (login required)

View Item
View Item