Amelia Novianty Aziz and Diah Permata Setiawaty (2024) Ekstraksi Minyak Biji Kelor dengan Metode Enzimatis untuk Bahan Dasar Pembuatan Sabun Padat. Diploma thesis, Politeknik Negeri ujung Pandang.
Ekstraksi Minyak Biji Kelor dengan Metode Enzimatis untuk Bahan Dasar Pembuatan Sabun Padat.pdf - Published Version
Download (4MB)
Abstract
Minyak biji kelor merupakan salah satu produk yang dapat digunakan pada sebagai bahan dasar kosmetik, baik untuk kesehatan, minyak pangan dan minyak biodiesel. Pada umumnya minyak biji kelor di produksi dengan metode soxhletasi, pengepresan, dan ekstraksi dengan pelarut, akan tetapi menghabiskan banyak waktu dan juga biaya, sehingga dilakukan penelitian ekstraksi menggunakan metode enzimatis dengan ekstrak pepaya muda yang mudah ditemukan dilingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui suhu inkubasi dan jumlah volume ekstrak pepaya optimum dalam proses ekstraksi minyak biji kelor.
Metode proses penelitian yang digunakan ialah metode enzimatis yang memanfaatkan enzim papain dari ekstrak buah pepaya muda. Dilakukan 16 percobaan dengan variasi suhu inkubasi dan jumlah volume enzim papain yang berbeda. Analisis yang dilakukan yakni penentuan persen yield, uji kadar asam lemak bebas, uji bilangan peroksida, uji kadar air dan uji GC-MS minyak biji kelor. Pada penelitian ini biji kelor yang telah di preparasi selanjutnya diberi tambahan enzim papain dengan variasi 25, 50, 75 dan 100 mL. Selanjutnya di inkubasi pada variasi suhu 45, 50, 55 dan 60ºC selama 48 jam. Hasil yang diperoleh dari inkubasi kemudian dipisahkan dengan menggunakan centrifuge. Minyak biji kelor yang dihasilkan kemudian dianalisis sesuai dengan standar mutu minyak pangan SNI nomor 3741:2013.
Hasil persen yield terbesar minyak biji kelor yang dihasilkan adalah 9,81% pada suhu 60ºC dengan jumlah volume enzim papain ekstrak pepaya sebanyak 50 mL. Hasil dari analisis asam lemak bebas yang terbaik sebesar 6,63% pada suhu 45ºC dengan jumlah enzim 75 mL. Hasil analisis bilangan peroksida yang terbaik sebesar 3,94 Mek O2/Kg pada suhu 55ºC dengan jumlah enzim 100 mL. Hasil analisis kadar air terbaik pada minyak biji kelor yang dihasilkan ialah 0,010% pada suhu 60ºC dengan jumlah volume enzim papain ekstrak pepaya 25 mL. Hasil uji organoleptik berupa aroma dan warna minyak biji kelor yang dihasilkan adalah memiliki aroma khas biji-bijian dengan warna minyak yang normal jernih kekuningan. Hasil GC-MS minyal biji kelor pada suhu 60ºC dengan jumlah enzim papain ekstrak pepaya 50 mL memiliki 17 senyawa dengan kandungan senwaya paling tinggi yaitu 9-octadecenoic acid, (E)- sebesar 72,29%. Dari hasil analisis yang dibandingkan dengan standar mutu SNI 3741:2013, maka rata-rata sampel belum memenuhi standar SNI. Hasil minyak biji kelor terbaik berada pada suhu 60ºC dengan jumlah enzim papain ekstrak pepaya sebesar 100 mL.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Jurusan Kimia > D4 Teknologi Kimia Industri |
Depositing User: | B.J.H Library PNUP |
Date Deposited: | 18 Dec 2024 00:54 |
Last Modified: | 18 Dec 2024 00:54 |
URI: | https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/10962 |