Dalam penelitian ini membahas mengenai pergeseran tanah yang menyebabkan terjadinya tanah longsor. Salah satu sensor yang dapat digunakan adalah kabel serat optik dimana kabel serat optik memiliki kekurangan salah satunya redaman daya yang disebabkan karena pembengkokan. Pembengkokan inilah yang dimanfaatkan pada saat pergeseran tanah terjadi, yaitu sebagai pendeteksi jika kabel serat optik mengalami pembengkokan akibat terjadinya tanah longsor. Apabila kabel serat optik mengalami pembengkokan yang belum membuat kabel optik tersebut putus maka kondisi tersebut dapat dikatakan kondisi “Aman” dan apabila kabel serat optik mengalami pembengkokan yang membuat kabel serat optik tersebut putus, maka kondisi tersebut dapat dikatakan kondisi “Bahaya”. Kedua kondisi ini ditentukan pada Mikrokontroller. Dimana kondisi “Aman” adalah kondisi pada saat tidak terjadi tanah longsor dan kondisi “Bahaya” adalah kondisi pada saat terjadi tanah longsor. Dari hasil pengujian diperoleh nilai perubahan yang sangat kecil pada sudut pembengkokan serat optik. Dikarenakan perubahan redaman pada serat optik yang sangat kecil, jadi mikrokontroller hanya dapat menampilkan dua nilai tegangan yaitu 4,37 V sebagai kondisi “Aman” pada sudut pembengkokan 0° hingga 60°, dan 1,82 V sebagai kondisi “Bahaya” di saat kabel serat optik putus.