Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif kuantitatif, yaitu metode dengan mengolah data berupa angka-angka untuk memperoleh harga pokok produksi yang tepat. Sebagai alat pengumpul data dilakukan dengan cara interview dan analisis dokumen. Wawancara dilakukan secara langsung dengan pimpinan perusahaan sedangkan analisis dokumen dilakukan dengan cara menganalisa dokumen-dokumen yang diperoleh penulis dari perusahaan yang berkaitan dengan tugas ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan perusahaan kurang tepat, sebab perusahaan tersebut tidak memisahkan antara biaya-biaya produksi dan biaya non produksi. Misalnya saja biaya gaji karyawan bagian administrasi, terhadap biaya-biaya tersebut perusahaan masih membebankannya dalam perhitungan harga pokok produksi, padahal diketahui bahwa biaya tersebut termasuk biaya administrasi dan umum yang tidak barhubungan dengan proses produksi. Selain itu perusahaan tidak mengalokasikan biaya yang dibebankan ke dalam perhitungan harga pokok produksi, misalnya pada biaya penyusutan gedung, seharusnya biaya tersebut dialokasikan, mana biaya untuk penyusutan gedung pabrik dan mana biaya untuk penyusutan gedung kantor.
Kesalahan dalam perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh perusahaan akan mempengaruhi harga jual, dimana harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan akan lebih besar dibanding dengan metode harga pokok proses.