Permasalahan yang timbul seiring peningkatan kebutuhan komunikasi seluler saat ini beberapa diakibatkan karena penggunaan frekuensi yang banyak tanpa diikuti oleh pengaturan frekuensi yang baik dan juga diakibatkan oleh penentuan daya pancar yang tidak optimal serta RF Planning pada step propagasi model tuning kurang tepat. Maka dari permasalahan tersebut perlunya diketahui karakteristik propagasi radio seluler. Pada penelitian ini melakukan studi tentang karakteristik propagasi radio seluler di Makassar untuk sinyal GSM 2G dan 3G pada 6 wilayah, setiap wilayah dilakukan pengukuran 4 titik dengan parameter RxLevel untuk sinyal 2G dan RSCP untuk sinyal 3G. Penelitian ini melakukan kerjasama pada salah satu provider di Makassar untuk mendapatkan paramater BTS/nodeB dalam membantu proses analisa data pengukuran. Pengukuran menggunakan perangkat TEMS Investigation dan RF Field Stregth Analyzer. hasil pengukuran mendapatkan nilai RxLevel, RSCP, dan Path Loss. Nilai Path Loss dibandingkan dengan hasil perhitungan prediksi Path Loss dari beberapa model propagasi yaitu Model Okumura, OkumuraHata, W.C.Y Lee, dan COST-231 untuk menentukan model area propagasi Urban, SubUrban atau OpenArea. Hasil dari penelitian ini mendapatkan seluruh wilayah pengukuran dikategorikan Urban Area kecuali pada wilayah Unhas Tamalanrea titik 2 Km dikategorikan Open Area . Untuk model propagasi 2G dengan Band frekuensi 900 MHz yang mendekati nilai path loss adalah Model Okumura sedangkan model propagasi 3G dengan Band frekuensi 2100 MHz yang mendekati nilai path loss adalah model COST-231. Maka dari itu model prediksi propagasi radio seluler yang cocok dalam melakukan perancangan komunikasi seluler di Makassar adalah model Okumura untuk sinyal 2G dan model COST-231 untuk sinyal 3G.