Penerapan teknologi dibidang elektronika telekomunikasi diharapkan dapat membantu kehidupan manusia, sistem keamanan elektronik merupakan salah satu contohnya. Perancangan sistem pengontrolan pengaman gedung ini menggunakan sistem pemancar dan penerima radio sebagai media transmisi dengan sistem sensor berupa empat buah sensor infra merah. Sensor infra merah akan mendeteksi apabila terdapat penghalang atau gerakan yang melalui sensor tersebut. Alat ini terdiri atas dua bagian utama yaitu pemancar dan penerima. Pada bagian pemancar alat ini, terdapat sistem sensor infra merah yang akan mendeteksi input berupa kondisi ada tidaknya penghalang. Kemudian sinyal dari sensor yang aktif akan membangkitkan DTMF (Dual Tone Multy Frequency) sebagai sinyal informasi yang selanjutnya dimodulasi pada blok pemancar (mic wireless) dengan teknik FM dan dipancarkan melalui antena. Sinyal yang dapancarkan oleh pemancar pada penerima akan diterima dan didemodulasi sehingga sinyal informasi nada DTMF diperoleh kembali. Selanjutnya sinyal DTMF akan diterjemahkan oleh rangkaian dekoder DTMF ke dalam bentuk biner. Output dari dekoder DTMF akan membuat relay pada rangkaian kontrol bekerja dan mengaktifkan alarm pada bagian penerima. Sensitivitas sensor infra merah yang digunakan pada alat ini, dipengaruhi oleh penempatan pemancar infra merah dan penerima infra merah yang harus saling berhadapan (line of sigh). Selain itu dari hasil pengukuran diperoleh frekuensi kerja pemancar yaitu 116.203 MHz menggunakan teknik modulasi FM dengan daya pancar sebesar -68 dBm dan diperoleh jarak jangkauan yang efektif dari sistem pemancar dan penerima radio yaitu 16 meter.