Metil salisilat (C8H8O3) merupakan bahan aktif dalam obat-obatan pada industry farmasi. Aroma dan rasa yang khas juga digunakan dalam industri makanan, minuman, dan kosmetik. di Indonesia, produk metil salisilat diperoleh dengan cara mengimpor dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan akan metil salisilat. Pabrik metil salisilat ini dirancang untuk kapasitas 2.500 ton/tahun yang dioperasikan selama 330 hari dalam setahun.
Metil salisilat diproduksi menggunakan asam salisilat dan metanol dengan cara esterifikasi dan asam sulfat sebagai katalis. Reaksi berlangsung pada suhu 63oC pada tekanan 1 atm dan berlangsung pada keadaan eksotermis. Produk dipisahkan menggunakan separator drum dan decanter, sedangkan destilasi untuk memisahkan metanol yang akan digunakan kembali.
Kebutuhan bahan baku sebanyak 2.752,53 kg/jam, air yang digunakan sebanyak 86.461.092,252 kg/tahun, listrik 5.260.049 kW/tahun, bahan bakar 334.013.745 kg/tahun, serta kebutuhan steam 7.890.073,5 kg/tahun. Reaktor yang digunakan memiliki diameter 2,06 m dan tinggi 3,09 m dan jenis separator yang digunakan separator cyclone. Untuk pendirian dan pengoperasian pabrik ini diperlukan modal tetap sebesar Rp. 194.748.829.974, modal kerja sebesar Rp. 83.463.784.275, biaya produksi sebesar Rp. 192.316.500.066, pengeluaran umum sebesar Rp. 17.308.485.006, profit sebelum pajak sebesar Rp. 45.183.525.774, profit setelah pajak sebesar Rp. 31.628.468.042, POT sebelum pajak 3,04 tahun, POT setelah pajak 4 tahun, BEP sebesar 58,33% kapasitas, ROI sebelum pajak 22,84%, ROI setelah pajak 16%, dan SDP sebesar 18,74%. Untuk pengolahan air terdiri atas pengendapan awal, koagulasi-flokulasi,klarifikasi, penyaringan, dan demineralisasi. Untuk pengolahan air limbah teridiri atas screening, pengendapan awal, koagulasi, klarifikasi dan penyaringan. Pabrik ini direncenakan akan didirikan di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dengan luas area 16.460 m2 dan jumlah tenaga kerja sebanyak 100 orang.