Sistem jaringan distribusi merupakan salah satu sistem dalam tenaga listrik yang mempunyai peran penting. Jaringan distribusi sering kali mengalami gangguan-gangguan, sebab itu sebaiknya diterapkan sistem pembumian pada jaringan distribusi yang berguna sebagai pengaman langsung bila terjadi gangguan. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini mengetahui perbandingan pembumian mengambang dan pembumian dengan impedansi terhadap kondisi gangguan ke tanah, mengetahui pengaruh pembumian untuk distribusi saluran udara dan bawah tanah terhadap gangguan fasa ke tanah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pembumian mengambang dengan pembumian melalui impedansi dan pengaruh pembumian untuk distribusi saluran udara dan saluran bawah tanah terhadap kondisi gangguan tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Power System, Politeknik Negeri Ujung Pandang. Metode yang digunakan dalam penelitian metode kuantitatif komparatif, dimana membedakan dua variable pada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Penelitian dilakukan untuk mencari perbedaan variable yang diteliti.
Pada penelitian ini data diperoleh melalui pengukuran menggunakan rangkaian dengan line model, sumber tegangan, multimeter, tahanan, induktansi dan saklar jaringan OHL dan UGC. Dalam keadaan normal, pada pembumian mengambang, pada saluran udara (OHL), tengangan fasa-fasa (VLL) rata-rata
385,5 volt dan tegangan fasa netral (VLN) rata-rata 222,6 volt dengan arus 0,285
A dan pada pembumian dengan impedansi tegangan fasa-fasa (VLL) rata-rata
384,9 volt dan tegangan fasa netral (VLN) rata-rata 222,2 volt dengan arus 0,284
A. Dalam keadaan gangguan, pada pembumian mengambang, tegangan fasa-fasa (VLL) rata-rata 385,5 volt dan tegangan fasa netral (VLN) rata-rata 226,9 volt dengan arus 0,287 A dan pada pembumian dengan impedansi tegangan fasa-fasa (VLL) rata-rata 382,3 volt dan tegangan fasa netral (VLN) 223,6 volt dengan arus
0,288 A.