Energi fosil masih menjadi sumber energi utama di Indonesia. Penggunanaanya yang terus menerus menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan. Energi terbarukan seperti hidrogen hadir menjadi solusi dalam menghadapi dampak kerusakan lingkungan akibat energi fosil. Sifat unik hidrogen menjadikannya bahan bakar yang sangat baik. Penelitian yang dilakukan menggunakan proses elektrolisis air metode Proten Exchange Membrane (PEM) Electrolyzer dengan memvariasikan tegangan, temperatur air, dan arus DC yang bersumber dari power supply DC dengan PWM sebagai pengatur arusnya. Nilai performa generator hidrogen sangat dipengaruhi oleh temperatur air yang masuk. Penggunaan Membrane Electrode Assembly (MEA) memeberikan performa yang sangat baik pada PEM Electrolyzer. Nilai performa tertinggi sebesar 263.76% saat arus tertinggi 7.59 A dan temperatur air di angka 30oC yang menjadikan temperatur 30oC merupakan temperatur yang optimal untuk PEM Electrolyzer bekerja. Adapun pada saat temperatur air berada pada nilai tertinggi yaitu 60oC terjadi ketidakstabilan sistem ditandai dengan berkurangnya performa alat yang mencapai angka 83.28%. Selain itu, temperatur tinggi menjadi penyebab terjadinya pembengkakan pada komponen utama PEM Electrolyzery yaitu Membrane Electrode Assembly (MEA) sehingga produksi hidrogen menurun.

Kata kunci : Hidrogen; generator hidrogen; PEM Electrolyzer