Penelitian ini berfokus pada analisis kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Air Bili-Bili unit 1 sebelum dan setelah dilakukan major overhaul. Analisis ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dari Major Overhaul yang telah dilaksanakan, dengan menggunakan tiga indikator, yaitu Equivalent Availability Factor (EAF), Net Capacity Factor (NCF), dan Equivalent Availability Factor (EFOR). Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data operasi pembangkit dua tahun sebelum major overhaul (2019-
2020) dan dua tahun setelah major overhaul (2022-2023). Dari hasil analisis menunjukkan bahwa nilai EAF rata-rata sebelum major overhaul adalah
99,52%, sementara setelah major overhaul sedikit meningkat menjadi
99,12%. Meskipun ada peningkatan, nilai EAF tetap menunjukkan bahwa PLTA Bili-Bili Unit 1 memiliki ketersediaan yang tinggi baik sebelum maupun setelah overhaul. Nilai NCF sebelum overhaul menunjukkan performa yang lebih rendah dengan rata-rata 24,76%, namun setelah overhaul terjadi peningkatan dengan rata-rata 34,52%. Hal ini disebabkan karena unit yang jarang dioperasikan karena pasokan air yang terbatas. Sementara itu, nilai EFOR menurun dari rata-rata 0,48% sebelum overhaul menjadi 0,38% setelah overhaul, yang mengindikasikan bahwa tingkat gangguan pada pembangkit berhasil diminimalisasi setelah major overhaul.

Kata kunci : PLTA Bili-Bili; Major Overhaul; Equivalent Availability Factor (EAF); Net Capacity Factor (NCF); Equivalent Forced Outage Rate (EFOR).