Aflatoksin merupakan kapang yang dihasilkan dari Aspergillus Flavus dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi hewan maupun manusia yang mengonsumsinya. Pada umumnya aflatoksin tercemar dibeberapa komoditas pertanian. Sehingga perlu adanya pemerhati dalam standar aflatoksin yang tercemar. Salah satu produk pangan yaitu pakan untuk hewan ternak menggunakan jagung sebagai bahan utama. Dimana jagung juga merupakan salah satu produk pertanian yang mudah tercemari oleh aflatoksin. Sehingga, sebelum jagung tersebut diolah sebagai pakan ternak maka perlu diberi diuji terlebih dahulu. Salah satu objek uji dalam jagung tersebut ialah aflatoksin. Badan Penelitian dan Pengembangan Taman Serealia memberi Standard Nasional Indonesia bagi jagung sebagai pakan ternak hanya diperbolehkan mengandung aflatoksin sebanyak 150-200 ppb. Apabila kandungan yang terdapat pada aflatoksin melebihi dari standar yang ada maka dapat membahayakan hewan ternak. Salah satu cara dalam pengendalian aflatoksin ialah melalui perhitungan yang didasarkan dengan parameter ukuran dan warna. Dari latar belakang tersebut, maka penulis ingin mengangkat sebuah penelitian terkait perhitungan aflatoksin yang diimplementasikan dalam pengolahan citra. Aplikasi yang dirancang dapat melakukan pendeteksian dan perhitungan aflatoksin yang terdapat pada sebuah citra. Dimana melalui proses segmentasi dan ekstraksi ciri citra, aplikasi ini memiliki tingkat akurasi sebesar 76%.