Tunarungu merupakan keadaan hilang pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai perangsangan terutama melalui indra pendengaran. Bagi penyandang tunarungu yang berperan sebagai orang tua dan masih memiliki bayi, tentunya mereka kesulitan untuk mendengar suara bayinya ketika menangis dan posisi mereka sedang tidak berada di dekat bayi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah teknologi yang dapat memudahkan orang tua penyandang tunarungu untuk mengetahui bahwa bayi mereka sedang menangis dan dapat menenangkan bayi mereka, meskipun posisi mereka tidak berada di dekat bayi.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang prototipe alat bantu pendeteksi suara tangisan bayi bagi orang tua tunarungu berbasis Internet of Things yang dapat terhubung dengan aplikasi android dan dapat memutarkan lagu untuk menenangkan bayi yang sedang menangis untuk sementara waktu. Prototipe alat bantu ini dirancang dengan sistem pendeteksi suara tangisan bayi berbasis NodeMCU ESP8266 dan aplikasi android yang saling terhubung. Pendeteksi suara tangisan bayi ini menggunakan sensor suara sebagai pengirim yang akan mengirimkan data ke firebase. Aplikasi android sebagai penerima membaca kondisi dari informasi pada firebase. Komunikasi tersebut dapat mengetahui status kondisi tangisan bayi secara realtime, memberikan notifikasi getar pada smartphone, dan mengaktifkan fitur lagu tidur untuk menenangkan bayi saat berada di ruangan dengan menggunakan modul DFPlayer mini.
Pengujian dilakukan dengan memutarkan rekaman suara tangisan bayi pada kamar yang sepi. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, jika nilai ADC suara tangisan bayi yang terdeteksi berada kurang dari 640 (nilai setpoint yang ditentukan/nilai hasil kalibrasi) atau sebesar 42.144 dB dan setara dengan 3.125 volt maka keadaan bayi dinyatakan “aman”. Namun jika nilai ADC suara tangisan bayi yang terdeteksi melebihi nilai setpoint yang telah ditentukan, maka keadaan bayi dinyatakan “menangis”.