Nur Asri Wahyuni, “Analisis Laporan Keuangan Untuk Penilaian Kinerja Keuangan Dinas Pendidikan Kabupaten Barru”. Penelitian dilakukan Di Kabupaten Barru dengan pembimbing Bapak Nasir, S.E., M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Mansur, S.Si., M.Si selaku pembimbing II.
Sistem Administrasi Keuangan Daerah (SIAKUDA) merupakan sistem informasi yang dapat membantu dalam menjalankan tugas penatausahaan keuangan dan proses akuntansi di satuan kerja, yang terdiri dari penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, Penatausahaan keuangan, akuntansi dan penyusunan laporan keuangan yang bertujuan menjaga performa sistem dan meningkatkan kualitas kinerja serta mendorong percepatan alih teknologi kepada staf Bagian Keuangan. Sejak penerapan sistem SIAKUDA ini penilaian atas kinerja keuangan Dinas Pendidikan Kabupaten Barru belum pernah dilakukan karena pada tahun anggaran lalu penyusunan laporan masih menggunakan sistem manual ........ penyusunan laporan keuangan masih belum terlalu baik. Hasil penilaian kinerja keuangan digunakan untuk membantu para pengguna laporan untuk membuat keputusan-keputusan ekonomi dan menunjukkan pertanggungjawaban (responsibility) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Penelitian ini menggunakan metode analisis data seperti analisis horizontal. analisis vertikal, analisis likuiditas, analisis solvabilitas, analisis anggaran, analisis rasio kemandirian keuangan instansi, analisis efektivitas dan efesiensi pendapatan instansi, analisis rasio aktivitas. Metode analisis ini digunakan untuk menganalisis laporan keuangan Dinas Pendidikan Kabupaten Barru yang terdiri atas Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran.
Hasil penelitian menunjukkan kinerja keuangan Dinas Pendidikan Kabupaten Barru sejak penerapan SIAKUDA ini adalah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan Dinas Pendidikan Kabupaten Barru dalam menghasilkan Pendapatan Asli Daerah melebih dari target yang telah dianggarkan diikuti pula dengan kemampuan melakukan efisiensi belanja terhadap belanja barang dan belanja modal meskipun tingkat kemandiriannya belum cukup bagus dalam memperoleh Pendapatan Asli Daerah.