Peningkatan pertumbuhan ekonomi dan laju pembangunan yang semakin pesat membutuhkan daya listrik yang besar yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan beban listrik. Pemakaian beban listrik yang tidak seimbang dengan besar langganan daya dapat menyebabkan rendahnya efisiensi trafo yang berarti besarnya losses (rugi-rugi) yang dapat menyebabkan kerugian di sisi penyedia daya. Trafo dikatakan seimbang jika persentase Ketidakseimbangan Bebannya <10% (baik) atau 10% - 20% (cukup). Adapun transformator dikatakan tidak seimbang jika tingkat keidakseimbangannya lebih dari 20% karena sudah termasuk dalam kategori Cukup hingga buruk.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengkaji seberapa besar pengaruh dari ketidakseimbangan beban trafo distribusi 20 kV terhadap rugi – rugi daya dan efisiensi trafo. Data hasil kegiatan yang akan diperoleh melalui pengumpulan data antara lain data beban Transformator Distribusi pada Penyulang Hertasning Baru di ULP Panakkukang.
Berdasarkan perhitungan mengenai ketidakseimbangan beban trafo distribusi 20 kV yang telah dilakukan pada penyulang Hertasning Baru, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh dari nilai rugi – rugi daya terhadap efisiensi pada trafo distribusi adalah semakin besar nilai rugi – rugi daya maka semakin menurun pula efisiensi dari trafo distribusi, begitupula sebaliknya. Seperti pada trafo distribusi GT.PHB066, sebelum penyeimbangan beban memiliki persentase ketidakseimbangan beban sebesar 24,92%, nilai rugi – rugi daya sebesar 1,17 kW dan efisiensi trafo turun menjadi 99,57%, kemudian setelah penyeimbangan beban memiliki persentase ketidakseimbangan beban sebesar 6,73%, nilai rugi – rugi daya sebesar 1,09 kW sehingga efisiensi trafo naik menjadi 99,64%.