Ketidakseimbangan beban pada suatu gardu distribusi merupakan salah satu masalah yang sering dijumpai dalam sistem penyaluran distribusi energi listrik saat ini. Ketidakseimbangan beban pada gardu distribusi umumnya disebabkan oleh penghubungan beban-beban satu fasa ke fasa tanpa memerhatikan kondisi pembebanan tiap fasanya. Ketidakseimbangan beban pada sistem tiga fasa dapat menimbulkan arus pada penghantar netral sehingga terdapat daya yang terbuang atau tidak disalurkan ke konsumen akibat adanya arus mengalir pada penghantar netral. Semakin besar nilai ketidakseimbangan beban pada suatu gardu distribusi, maka semakin besar pula rugi daya pada penghantar netral. Untuk mengurangi nilai rugi daya yang timbul akibat ketidakseimbangan beban, maka dilakukan penyeimbangan beban pada keluaran gardu distribusi. Pada penelitian ini, metode penyeimbangan beban yang dilakukan yaitu memindahkan fasa pada tiang sambungan dari fasa yang memiliki nilai yang lebih ke fasa yang nilainya kurang.
Gardu distribusi yang diseimbangkan pada penelitian ini adalah gardu distribusi GT. MHT014 yang merupakan salah satu gardu distribusi di penyulang Hartaco ULP Mattoanging PT. PLN (Persero). Penentuan fasa yang akan diseimbangkan dilakukan dengan menggunakan metode fuzzy logic tipe sugeno pada matlab. Dan selanjutnya disimulasikan di simulink pada aplikasi matlab.
Persentase ketidakseimbangan beban pada GT. MHT014 sebelum dilakukan penyeimbangan beban adalah 26.3% yang berdasarkan health index trafo kondisi tersebut masuk dalam kategori buruk dengan nilai rugi daya pada penghantar netral sebesar 6.709 Watt < 161.74°. Setelah dilakukan penyeimbangan beban dengan metode fuzzy logic, persentase ketidakseimbangan beban dan nilai rugi daya pada penghantar netralnya berkurang masing-masing menjadi 1.67% (baik berdasarkan health index trafo) dan 0.018 Watt < 69.37°