Seiring perkembangan teknologi dalam bidang teknik pendingin membuat manusia berfikir bagaimana cara membuat suatu alat yang bisa memberikan kemudahan, keandalan, kenyaman, ekonomis, ramah lingkungan dan sebagainya. Namun di dalam pembuatan teknologi pendingin manusia menyadari terdapat hal yang merugikan, salah satunya adalah penggunaan bahan kimia yang disebut refrigerant. Refrigerant adalah bahan kimia yang digunakandalam siklus kerjamesin pendingin yang dapat merusak lapisan ozon jika terurai diudara. Hal ini sangat memprihatinkan karena penyebab utama dalam pemanasan global. Oleh karena itu penulis berpikir bagaimana cara membuat pendingin minuman portable yang bisa dibawa kemana- mana, praktis, simple, dan yang pastinya ramah lingkungan. Efek termoelektrik ini kini dikembangkan dalam suatu alat yang disebut elemen Peltier. Dengan kelebihan maupun kekurangannya, elemen ini dapat direkayasa dalam merancang suatu sistem pendingin yang nantinya dapat menggantikan sistem konvensional.. Rata-rata suhu minimum yang dicapai adalah 16-17°C selama kurang lebih 20 menit pengujian. Dapat dilihat dari data hasil pengujian, pada percobaan pertama suhu awal yang terukur yaitu 29,9°C dan suhu terendahnya mencapai 16,3°C. Pada pengujian kedua suhu awal yang terukur yaitu 30,1°C dan suhu terendahnya mencapai 17,3°C dan pada percobaan terakhir suhu awal yang terukur yaitu 30,3°C dan suhu terendahnya mencapai 17,7°C. Dari data suhu yang diperoleh, alat ini sangat direkomendasikan untuk digunakan dalam bisnis farmasi dan kosmetik untuk menyimpan obat-obatan, vaksin, produk kosmetik seperti skincare dan lain-lain dalam jumlah kecil dan tempat yang terbatas.