Penambahan beban pada sistem istalasi listrik tiga fasa yang tidak memperhatikan kondisi pembebannan yang terpasang pada mengakibatkan ketidak seimbangan beban pada setiap fasa, hal ini sering kali terjadi pada istalasi yang mengalami penambahan beban seperti pada sistem kelistrikan pada panel. Sistem kelistrikan dengan penambahan beban mengakibatkan ketidak seimbangan beban yang mengakibatkan jatuh tegangan melebihi batas toleransi (10% dari tegangan nominal sebesar 220 volt). Akibat jatuh tegangan yang melebihi toleransi mengakibatkan banyak peralatan elektronik yang tidak bisa bekerja secara maksimal bahkan beberapa mengalami kerusakan.
Melihat masalah tersebut dimana pembagian beban yang tidak merata maka dilakukan rekonfigurasi beban pada PHB dengan menambahkan alat ukur arus dan tegangan pada panel serta merapikan Panel tersebut agar memudahkan teknisi pada saat melakukan penambahan daya lanjutan sehingga pembagian beban bisa merata. Untuk mengetahui pembagian beban maka dilakukan pengukuran arus dan tegangan serta pembagian grup pada PHB.
Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan didapatkan hasil pengukuran pada PHB bengkel didapatkan arus fasa R = 7.6 A , S = 3 A, T = 10.9 A . Untuk tegangan pada fasa R = 224.2 S = 222.1 V, T = 225.3 V. Sedangkan hasil pengukuran arus pada pada PHB ruang dosen yaitu pada pasha R = 6.6 A, S = 3.7 A, T = 7.3 A. Untuk hasil pengukuran tegangan yaitu pada pasha R = 223.1 V, S = 227.7 V, T = 224.4 V