Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan fluida kerja berupa uap air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan bergantung pada peranan penting peralatan pada PLTU khusunya turbin uap, semakin baik kinerja dari sebuah turbin uap maka semakin besar pula energi listirk yang dihasilkan. Turbin uap merupakan komponen kunci dalam kelangsungan proses pembangkitan energi listrik yang berfungsi untuk mengkonversi energi panas menjadi energi mekanik. PLTU PT. Huayue Nickel Cobalt berkapasitas 2 x 25 MW dan telah beroperasi ±3 tahun sehingga efisiensi sistem turbin uap pada PLTU diperkirakan mengalami penurunan akibat pengoperasian yang tidak optimal, adanya kerusakan atau keausan pada peralatan serta waktu pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung pengaruh perubahan beban terhadap efisiensi sistem turbin uap PLTU PT. Huayue Nickel Cobalt.
Penelitian ini dilakukan pengambilan data operasional dari turbin uap dan generator selama 5 hari dengan prosedur penelitian yaitu studi literatur, pengumpulan data serta pengolahan dan analisa data. Untuk menentukan nilai efisiensi sistem turbin uap dibutuhkan data daya masukan atau energi uap yang dihasilkan oleh turbin yang dihitung dengan metode penurunan entalpi serta data pembebanan atau energi listrik sebagai daya keluaran yang dibangkitkan oleh generator.
Berdasarkan hasil analisa, perubahan beban atau daya yang dibangkitkan cenderung berbanding lurus terhadap efisiensi sistem turbin uap dimana semakin besar beban generator maka nilai efisiensi juga akan semakin besar. Nilai efisiensi sistem turbin uap pada PLTU terendah untuk unit 1 terjadi pada tanggal 03 April 2024 yaitu 54,20% dengan beban generator 9,08 MW dan unit 2 terjadi pada tanggal 03 April 2024 yaitu 56,02% dengan beban generator 14,99 MW. Sedangkan nilai efisiensi sistem turbin uap pada PLTU tertinggi untuk unit 1 terjadi pada tanggal 04 April 2024 yaitu 57,06% dengan beban generator 9,77 MW dan unit 2 terjadi pada tanggal 04 April 2024 yaitu 64,01% dengan beban generator 18,28 MW.