Penggunaan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan teknologi. Akan tetapi di Indonesia, penggunaan sember energi listrik nasional masih bergantung dengan sumber daya fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam yang ketersediaanya terbatas. Oleh karena itu dimasa mendatang pemanfaatan sumber energi baru terbarukan merupakan alternatif yang perlu terus dikembangka. Salah satu sumber energi terbarukan yang saat ini cukup potensial untuk diterapkan di Indonesia adalah biogas, karena energi biogas dapat diperoleh dari air buangan rumah tangga, kotoran dari peternakan yang dapat terbentuk menjadi gas metana melalui proses fermentasi. Komposisi utama biogas meliputi metana (CH4), karbon dioksida (CO2), Nitrogen (N2), Hidrogen (H2), Uap Air (H2O) dan Hidrogen sulfida (H2S). Kandungan metana yang cukup tinggi dalam biogas dapat mengganti peran LPG dan petrol (bensin). Tetapi terdapat kandungan lain selain metana dalam biogas yang perlu adanya proses pemurnian. Untuk menggunakan biogas sebagai bahan bakar perlu perlakuan khusus terlebih dahulu sebelum masuk ke sistem pembakaran, tujuannya adalah untuk meminimalisir kandungan senyawa lain yang terdapat dalam biogas sehingga tersisa metana yang menjadi sumber energi pembakaran. Proses pemurnian biogas dengan penyerapan gas H_2 S dalam biogas dilakukan dengan menggunakan filter sulfur biogas sebagai absorben. Mesin dengan bahan bakar bensin dapat dioperasikan dengan biogas, akan tetapi perlu dimodifikasi terlebih dahulu pada komponen sistem pencampuran bahan bakar yang terdapat pada karburator. Perancangan alat pemanfaatan biogas sebagai bahan bakar generator set telah berhasil dirancang bangun dan diuji coba. Dalam uji coba bahan bakar biogas dengan 196,25 Liter biogas atau satu penampung biogas dengan ukuran 1 meter x 0.5 meter mampu menyalakan generator set selama 33 menit dengan beban daya 300 Watt. Generator set bahan bakar biogas bekerja dengan optimal.