Acid cooler heat exchanger merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pertukaran kalor antara dua fluida, baik cair (panas atau dingin) maupun gas, dimana fluida ini mempunyai temperatur yang berbeda. Heat exchanger ini berfungsi sebagai alat untuk mendinginkan asam untuk produksi untuk disimpan di tangki penyimpanan . Dalam proses pendinginan asam memiliki beberapa masalah seperti panas yang di transfer oleh heat exchanger belum sesuai dengan yang di inginkan dan kerak yang menempel pada dinding-dinding alat.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memaksimalkan proses pendingin dan perpindahan panas pada acid cooler heat exchanger dan menghitung efektifitas dari kinerja alat. Sehubungan dengan itu, penelitian ini dilakukan di pabrik asam PT. Huayue Nikel Cobalt, teknik pengambilan data melalui pengamatan langsung di lapangan dengan melakukan monitoring menggunakan Distributed Control System (DCS). Dengan mengumpulkan data suhu masuk dan suhu keluar sebelum sccalling, suhu masuk dan keluar setelah scalling, dan laju aliran kapasitas panas. kemudian analisis data untuk mengetahui pengaruh scalling pada heat exchanger dengan melakukan perhitungan berdasarkan rumus yang di peroleh dari beberapa referensi.
Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan scalling pada heat exchanger didapat, efektifitas sebelum di lakukan scalling pada heat exchnager adalah 37% sedangkan setelah di lakukan scalling adalah sebesar 46% pada kondisi setelah dilakukannya scalling pada acid cooler heat exchanger lebih baik di bandingkan sebulum di lakukan scalling