Permasalahan yang paling mendasar pada distribusi PT PLN (Persero) adalah pemakaian beban pelanggan yang seringkali tidak seimbang. Beban dikatakan tidak seimbang jika tingkat persentase ketidakseimbangannya melebihi 20%. Oleh karena itu, kegiatan ini dilakukan untuk menghitung persentase ketidakseimbangan yang terjadi pada gardu distribusi Penyulang Cappagalung PT PLN (Persero) UP3 Parepare : ULP Mattirotasi sebelum dan sesudah penyeimbangan beban, serta menentukan pengaruh penyeimbangan beban terhadap penekanan rugi daya dan rugi energi. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini ada 4, yaitu metode studi literatur, observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari perhitungan yang telah dilakukan pada 7 gardu distribusi penyulang cappagalung PT. PLN (Persero) UP3 Parepare: ULP Mattirotasi semester I tahun 2021, mengalami ketidakseimbangan beban, hal ini dibuktikan dengan besarnya persentase ketidakseimbangan yang melebihi standar, yaitu GD.197 sebesar 39,2% ,GD.208 sebesar 42,73%, GD.162 sebesar 37,13%, GD.196 sebesar 60% , GD.235 sebesar 32,93% , GD.214 sebesar 48,2% dan GD. 220 sebesar 37,03% , setelah dilakukan penyeimbangan beban persentase ketidakseimbangan pada GD.197, GD.208, GD.162, GD.196, GD.235, GD.214 dan GD.220 berturut-turut sebesar 3,93%, 3,53%, 8,97%, 8,067%, 11,13%, dan 8,33% dan nilai tersebut sudah termasuk dalam kategori baik sesuai dengan SK ED PLN No.0017.E/DIR/2014. Adapun total rugi energi yang timbul dari ketujuh gardu distribusi tersebut pada waktu beban puncak (18.00 – 22.00) sebelum penyeimbangan adalah sebesar 1.687,53 kWh/bulan, setelah dilakukan penyeimbangan beban, total rugi-ruginya turun menjadi 340,65 kWh/bulan , sehingga dapat dihemat sebesar 1,346.88 kWh setiap bulannya. Apabila dirupiahkan pada daya 900 VA dapat menyelamatkan rupiah sebesar Rp 1.820.981,8 dan pada daya 1300 VA ke atas rupiah yang dapat diselamatkan sebesar Rp 1.945.837,52.