Relai proteksi berfungsi mendeteksi gangguan atau kondisi abnormal lainnya yang selanjutnya memberi perintah trip pada PMT. Koordinasi adalah menentukan urutan operasi relai untuk lokasi gangguan yang terjadi. OCR (Over Current Relay) merupakan relai arus lebih yang bekerjanya berdasarkan adanya kenaikan arus yang melebihi suatu nilai pengaman tertentu dalam jangka waktu tertentu. ETAP (Electric Transient and Analysis Program) merupakan software yang digunakan untuk melakukan desain/perencanaan sistem kelistrikan yang ada di suatu Industri atau Wilayah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah koordinasi relai arus lebih telah benar dan sesuai perhitungan waktu serta dengan menyimulasikannya pada aplikasi ETAP 12.6. Pengkoordinasian OCR merupakan kesusaian urutan trip dari penyulang lalu incoming kemudian pada 150 kV apabila terjadi gangguan namun ada relai yang gagal bekerja. Data yang digunakan adalah data teknis Gardu Induk Maros yang terdiri dari spesifikasi transformator dan setting OCR pada bay transformator#1 30 MVA diperoleh dari staff pemeliharaan. Metode kegiatan yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan menggunakan standar IEEE (International of Electrical and Electronics) untuk menghitung waktu kerja relai OCR sisi penyulang, sisi incoming, dan sisi 150 Kv baik itu hasil uji lapangan maupun pada simulasi menggunakan ETAP.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa setting arus kerja OCR sebesar 4,65 A untuk sisi 150 kV, sebesar 4 A untuk sisi incoming, dan 2,5 A untuk sisi penyulang. Untuk TMS (Time Multiple Setting) masing-masing dberturut-turt 0,28 s, 0,2 s, dan 0,1s. Sedangkan berdasarkan hasil pengujian %error terbilang kecil jadi bisa disimpulkan bahwa setting sudah benar dan relai dalam kondisi baik.