Pusat pembangkit tenaga listrik berada jauh dari pusat beban. Hal ini mengakibatkan kerugian yang cukup besar dalam penyaluran daya listrik. Kerugian tersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. Sehingga dalam penyaluran daya listrik melalui transmisi maupun distribusi akan mengalami rugi-rugi daya dan tegangan sepanjang saluran yang dilalui. Salah satu dampak terjadinya rugi daya dan tegangan yang besar diantaranya adalah panjang saluran dan faktor ketidakseimbangan beban. Secara umum penyebab terjadinya beban tidak seimbang adalah karena faktor beban satu fasa pada sistem distribusi jaringan tegangan rendah.
Untuk itu, perlu dilakukan penyeimbangan sehingga transformator dapat bekerja secara optimal dimana ketidakseimbangan yang dianjurkan adalah di bawah 20%.
Pada GD 356, persentase penyeimbangan sebelum dilakukan penyeimbangan adalah 60%. Pada GD 325 persentase penyeimbangan sebelum dilakukan penyeimbangan adalah 63%. Pada GD 126 persentase penyeimbangan sebelum dilakukan penyeimbangan adalah 21%. Sedangkan pada GD 231 persentase penyeimbangan sebelum dilakukan penyeimbangan adalah 57%. Adapun setelah dilakukan penyeimbangan beban maka persentasenya turun, pada GD 356 sebesar 10%, GD 325 sebesar 3%, GD 126 sebesar 8% dan GD 231 sebesar 16%. Karena ketidakseimbangannya, maka muncul arus netral terhadap beban pada GD 356 sebesaar 87%, GD 325 sebesar 120%, GD 126 sebesar 39%, dan GD 231 sebesar 75%. Setelah dilakukan penyeimbangan beban, persentase arus netralnya turun menjadi 39% pada GD 356, 28% pada GD 325, 15% pada GD 126, dan 28% pada GD 231.