Pada jaringan distribusi jumlah energi listrik yang sampai ke beban tidak sama dengan jumlah energi listrik yang dibangkitkan karena terjadi susut atau rugi-rugi (losses) energi. Akan tetapi perlu diketahui bahwa penyusutan energi tidak mungkin dapat dihindari karena peralatan tidak mungkin memiliki tingkat efisiensi 100% namun yang perlu mendapatkan perhatian adalah apakah penyusutan yang terjadi dalam batas kewajaran. Oleh karena itu diperlukan suatu analisis perhitungan susut energi pada sistem tenaga listrik sehingga, penelitian ini bertujuan menghitung rugi beban puncak, susut energi, dan menghitung rugi biaya akibat susut energi.
Dalam penelitian ini ada 31 penyulang yang akan dihitung susut energinya. Data yang digunakan ialah data rekap beban puncak, data asset penyulang, dan data teknis berupa nilai resistansi penghantar. Data ini berupa data sekunder yang diperoleh di kantor PLN ULP Karebosi. Data lainnya ialah data tarif dasar listrik yang diperoleh dari aplikasi PLN Mobile. Data-data tersebut diperoleh dengan melakukan kunjungan atau pengamatan langsung di PT. PLN (Persero) ULP Karebosi dan mengadakan tatap muka secara langsung dengan pihak perusahaan, sedangkan analisis data dilakukan dengan tekinik perhitungan secara teori dan memberikan kesimpulan terhadap hasil perhitungan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa total rugi beban puncak sebesar 21649,70 kW. Total susut energi teknis sebesar 4443039,00 kWh dan susut energi non teknis sebesar 4797640,00 kWh., sedangkan rugi biaya akibat susut energi diperoleh sebesar Rp6.418.858.443,-.