Gardu Induk 150 KV Maros merupakan pusat pengaturan pengamanan dari sistem tenaga listrik dan pusat pengawasan operasi sehingga dapat melakukan penormalan terhadap gangguan yang terjadi. Gangguan dapat disebabkan oleh faktor manusia, internal dan eksternal. Faktor manusia dapat dikarenakan kelalaian dalam memberikan perlakuan pada peralatan, faktor internal dapat dikarenakan kondisi peralatan itu sendiri, dan faktor eksternal dapat dikarenakan petir, banjir, dan lain-lain. Adanya gangguan yang tidak dapat diprediksi maka diperlukan sistem proteksi yang tepat dan dapat diandalkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuantitas gangguan dan keandalan sistem proteksi area trafo tenaga #1 dan #2 di Gardu Induk 150 KV Maros dari tahun 2017 sampai 2020. Metode penelitian dilakukan melalui studi literatur, wawancara dan observasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penilitian deskriptif kualitatif.
Dari hasil penelitian diketahui, Gangguan teknis pada area transformator tenaga #1 dan #2 dari tahun 2017 sampai 2020 terjadi sebanyak 6 kali, penyebab gangguan yang sering terjadi adalah hubung singkat fasa - tanah akibat human error dan penurunan kemampuan isolasi peralatan. Gangguan nonteknis pada area transformator tenaga #1 dan #2 dari tahun 2017 sampai 2020 terjadi sebanyak 6 kali, penyebab gangguan yang sering terjadi adalah hubung singkat akibat hujan eksrim yang menimbulkan kondisi lembab/basah pada peralatan sehingga kemampuan isolasinya menurun. Pada sistem proteksi area transformator tenaga #1 dan #2 dari tahun 2017 sampai 2020 memiliki keandalan yang sangat baik karena mampu bekerja sebanyak 12 kali atau 100% dari 12 kali gangguan. Sistem proteksi yang bekerja pada saat terjadi 12 kali gangguan di Gardu Induk Maros tahun 2017 sampai 2020 adalah Relai Differensial, Relai REF, Relai SBEF, Relai Tekanan Lebih, Relai GFR, Relai Suhu dan PMT 150 KV.