RINGKASAN
Transformator tenaga merupakan salah satu peralatan utama dalam sistem tenaga listrik, karena berhubungan langsung dengan sistem penyaluran dan pendistribusian listrik. Salah satu bagian yang paling penting dari transformator adalah sistem isolasinya. Seiring dengan usia dan pengoperasiannya kondisi isolasi dapat mengalami pemburukan yang dapat menyebabkan kerusakan dan kegagalan operasi. Untuk mengetahui kondisi dari isolasi transformator tersebut harus melalui beberapa pengujian yaitu indeks polarisasi dan tangen delta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi tahanan isolasi pada transformator serta menganalisis perbandingan hasil pengujian tahanan isolasi terbaru dengan sebelumnya.

Penelitian ini difokuskan pada transformator tenaga #1 GI Maros 150 kV. Metode dalam penelitian ini berupa studi literatur, observasi, dan wawancara di PT. PLN (Persero) Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Maros. Data yang di ambil berupa hasil pengujian indeks polarisasi dan tangen delta tahun 2019-2021 serta beberapa data pendukung lainnya. Adapun teknik analisa data yang digunakan berupa melakukan pengujian dan membandingkan data hasil perhitungan dari tahun 2019 dan tahun 2021. Setelah ini melakukan penarikan kesimpulan mengenai tahanan isolasi trafo #1 di GI Maros 150 kV.

Dari hasil pengujian tahanan isolasi menggunakan kedua metode tersebut, diketahui bahwa kondisi tahanan isolasi pada transformator tenaga #1 GI Maros 150 kV berada dalam kategori baik dan masih laik untuk dioperasikan. Selama tahun 2019-2021, telah terjadi penurunan nilai tahanan isolasi metode indeks polarisasi dan peningkatan nilai tahanan isolasi metode tangen delta. Untuk pengujian indeks polarisasi terdapat penurunan hasil pengujian dari hasil tahun 2019 hasil tertinggi yaitu 3.53 dan untuk tahun 2021 hasil tertinggi yaitu 2.98. Sedangkan untuk pengujian tangen delta mengalami peningkatan hasil pengujian yaitu pada tahun 2019 hasil tertinggi mencapai 0,9817 % dan untuk tahun 2021 hasil tertinggi hanya mencapai 0,6368 %. Pemburukan tahanan isolasi pada transformator dapat menyebabkan kegagalan operasi dan kerusakan pada trafo (trafo terbakar) sehingga mengganggu kontinuitas penyaluran tenaga listrik.