Lidya, Perlakuan Akuntansi Terhadap Biaya Bunga Pinjaman Dalam Masa Konstruksi Parepare, Pembimbing I oleh Mursalim Sila, S.E.,M.Com.,Ak dan Pembimbing II oleh Kartini, S.Ag.,M.Pd
Penelitian ini merupakan penelitian yang melakukan pendekatan secara quantitative dan qualitative,yang bertujuan untuk menentukan besarnya bunga yang seharusnya dikapitalisasi sebagai perolehan SPBU. Hal ini dilatar belakangi karena perusahaan belum dapat menentukan besarnya bunga yang seharusnya dikapitalisasi. Dengan demikian, perlakuan akuantansi terhadap biaya bunga pinjaman sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk menentukan besarnya harga perolehan SPBU. Sebagai alat pengumpul data digunakan pedoman wawancara untuk pendekatan qualitative. Sedangkan untuk analisa data quantitative yaitu analisis terhadap data yang ada dengan membandingkan antara bunga yang potensial dikapitalisasi dengan maksimum bunga yang dapat dikapitalisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa apabila perusahaan belum menerapkan PSAK NO. 26 maka harga perolehan SPBU Kalosi sebesar Rp 1.113.534.389 tidak termasuk biaya bunga, sedangkan menurut PSAK NO. 26 biaya bunga pinjaman yang digunakan untuk pembagunan aktiva tetap dapat dikapitalisasi ke harga perolehan menjadi sebesar Rp 1.125.351.350. Dengan demikian apabila bunga tersebut dikapitalisasi maka perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang wajar, baik nilai maupun penyajian.