Penyulang jaringan tegangan menengah 20 kV adalah sarana untuk pendistribusian tenaga listrik dari gardu induk ke konsumennya. Tetapi dalam kenyataannya penyulang tersebut sering mengalami gangguan, diantaranya adalah gangguan hubung singkat yang menyebabkan simpatetik trip. Berdasarkan data yang diperoleh, gardu induk yang paling sering mengalami simpatetik trip dengan gangguan tanah adalah GI Kima. Oleh karena itu untuk mengatasi gangguan tersebut diperlukan system proteksi yang memenuhi persyaratan selektivitas, keandalan, sensitifitas dan kecepatan, yang semuanya bergantung pada ketepatan penyetelan peralatan proteksinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab-penyebab terjadinya simpatetik trip pada penyulang di GI Kima dan diperoleh setting relai proteksi yang baik agar tidak terjadi simpatetik trip. Tahapan penelitian dilakukan dengan menghitung arus hubung singkat dan arus kapasitif pada sumber hingga ujung penyulang untuk mendapatkan parameter perhitungan setting pada GFR. Simpatetik trip sangat tidak diharapkan terjadi karena menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi pelanggan dan pihak PLN. Hasil penelitian setting relai proteksi pada GI Kima tidak mempengaruhi terjadinya simpatetik trip karena peralatan yang terpasang seperti relai dan CT sudah sesuai dengan teori, sehingga disimpulkan bahwa factor penyebab terjadinya simpatetik trip adalah pada peralatan proteksi yang tidak mampu bekerja secara selektif mengamankan system akibat umur dari peralatan yang terpasang sudah sangat tua.
Kata kunci :simpatetik trip, setting relai gangguan tanah, arus hubung singkat satu fasa ke tanah.