Penelitian ini bertujuan untuk menentukan peran Under Frekuensi Relay ( UFR ) ketika terjadi penurunan frekuensi akibat sistem mengalami defisit daya yang besar dan menentukan besar laju penurunan frekuensi melalui proses perhitungan pada Sistem Sulselbar serta membandingkan hasil data real dan simulasi menggunakan DIgSILENT Power Factory 15.1. Metode penelitian dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan kepustakaan tentang kejadian saat UFR melepas beban wilayah Sulsel pada 1 April 2015 dan 12 mei 2015. Kedua kasus tersebut selanjutnya disimulasikan menggunakan software DiGSILENT Power Factory 15.1 sehingga diperoleh data nilai frekuensi yang lepas, PLoad Shedding , serta lama waktu pemulihan untuk selanjutnya dibandingkan dengan data kondisi real. Dari hasil data penelitian dan simulasi didapatkan perbedaan hasil yaitu pada besar beban yang dilepas kan lamanya waktu terjadi pelepasan beban, Hal ini dapat dilihat ketika pembangkit PLTG/U Sengkang ST#18 trip beban yang dilepaskan sebesar 30.3 MW selama 19.47 detik sedangkan bila disimulasi pada DIgSILENT Power Factory 15.1 hanya melepaskan beban sebesar 19.04 MW dalam waktu 03.56 detik. Begitu pun pada kasus kedua yaitu ketika PLTA Poso#2 trip beban yang dilepas sebesar 24.8 MW dalam waktu 36.04 detik sedangkan ketika disimulasikan menggunakan DIgSILENT Power Factory 15.1. hanya melepaskan beban sebesar 22.03 MW dalam waktu 04.07 detik .Perbedaan ini dikarenakan pada simulasi tidak dihitung respon governor sedangkan di lapangan pada saat terjadi pelepasan beban maka governor akan bekerja untuk segera memperbaiki sistem.
Kata kunci : beban, frekuensi, under frekuensi relay (UFR)