Pengeringan jamur tiram ada dua cara, yaitu secara alami dan buatan. Pengeringan secara alami adalah pengeringan yang menggunakan matahari, sedangkan pengeringan buatan adalah pengeringan yang menggunakan mesin atau alat. Di Indonesia curah hujan pada bulan Oktober sampai April sangatlah tinggi, karena itu pengeringan secara alami tidak efektif sebab sangat bergantung pada cuaca sehingga dengan adanya sebuah mesin atau alat pengering dapat mempermudah proses pengeringan jamur tiram. Alat pengering ini, dapat mengeringkan jamur tiram tanpa tergantung cuaca dan dapat dikontrol suhu dan kelembabannya sesuai dengan suhu dan kelembaban yang diinginkan. Alat pengering ini menggunakan heater, blower, dan exhause.Heater berasal dari elemen pemanas magic jar sebagai sumber panasnya. Blower berfungsi untuk menyebarkan udara panas dalam ruang pengering dan exhause untuk mengeluarkan uap panas dari dalam ruang pengering. Alat ini dapat mengeringkan jamur tiram dengan suhu ruangan di atas 50o C dan kelembaban di bawah 20 % HR. Alat ini memiliki panjang 60 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 100 cm. Pada bagian dalam alat ini, terdapat 3 rak. Pada pengujian alat ini, tiap rak menampung 0,5 Kg dan setelah dikeringkan selama 8 jam menghasilkan jamur tiram kering seberat 0,05 Kg.

Kata Kunci : Kelembaban