Muh. Fachri Fauzi / Fadel Bakhtiar, ANALISIS JATUH TEGANGAN 2O KV PADA PENYULANG AKKARENA.
(Ir. H.Talib Bini, M.T. / H. Ruslan L, S.T., M.T.)

Penyaluran energi listrik dari sumber tenaga listrik ke konsumen seringkali menyebabkan terjadinya jatuh tegangan akibat dari jarak pusat pembangkit ke konsumen yang jauh. Dalam mewujudkan sistem tenaga listrik yang baik harus memiliki nilai tegangan yang tidak melebihi batas toleransi. PT. PLN (Persero) Rayon Makassar Barat merupakan salah satu rayon yang memiliki jumlah susut yang besar yaitu 15,09 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar jatuh tegangan pada penyulang AKKARENA. Data yang diperoleh dari . PT. PLN (Persero) Rayon Makassar Barat berupa excel, pdf dan single line diagram, diolah dan dihitung secara manual dengan menggunakan rumus perhitungan jatuh tegangan ( 〖∆V〗_T =√(3 ) x I x L (r cos⁡〖θ +x sin⁡θ 〗 ) ). Yang kemudian diubah menjadi bentuk persen menggunakan rumus (〖 %∆V〗_T= ∆V/V×100% ). Hasil penelitian membagi menjadi 7 kelompok dan menunjukkan jatuh tegangan terjadi pada 7 buah gardu yang berada paling jauh dari titik beban, setiap beban mewakili setiap kelompok, yaitu GT.USAA sebesar 176,5895 Volt atau 0,88290 % (Kelompok 1), GB.USBC sebesar 239,4432 Volt atau 1,19722 % (Kelompok 2), GT.SIS Depan Kantor Lurah sebesar 280,9098 Volt atau 1,40455 % (Kelompok 3), GT.USAO sebesar 259,5946 Volt atau 1,29797 % (Kelompok 5), MC.USCC sebesar 280,0895 Volt atau 1,40045 % (Kelompok 6), GB. USBA dengan jatuh tegangan sebesar 229,0095 Volt atau sebesar 1,14505 % (Kelompok 7), dan yang terbesar GB.USBC sebesar 394,7174 Volt atau 1,97359 % (Kelompok 4). Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa factor-faktor yang mempengaruhi jatuh tegangan adalah akibat pengaruh eksternal, dan internal, adapun yang dimaksud dengan internal yaitu, resistant, kapasitansi, induktansi, luas penampang, panjang saluran, dan jenis penghantar.

Kata kunci: Gardu Induk, Jatuh tegangan. Penyulang,