(Sudirman 421 13 055 dan Yulianto 421 13 070),”Analisis Perbandingan Antara Monocrystal dan Polycrystal Pada Simulasi Pembangkit Tenaga Surya” Kampus Politeknik Negeri Ujung Pandang,Makassar.(Aksan,ST.MT dan Agussalim ST.MT)
Matahari merupakan sumber penghidupan bagi makhluk hidup, yang diciptakan Tuhan sebagai suatu kelengkapan unsur jagad raya. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang banyak atau sangat besar, tidak bersifat polutif , tidak akan habis dan juga gratis. Namun hal ini jarang disadari fungsi dan manfaat matahari yang sangat besar. Salah satu contohnya misalnya, dengan menggunakan kolektor surya.
Pada Penelitian ini mengunakan metode penelitian dengan metode instrumen terhadap modul praktikum simulasi pembangkit tenaga surya,dengan kuat cahaya yang bervariasi yakni dari pengujian solar sell dari 100 lux sampai dengan 2000 lux untuk pengujian PV solar sell dengan kuat cahaya yang bervariasi pula 500 lux 1000 lux 1500 lux dan 2000 lux.Dengan pengukuran langsung untuk mencari nilai dari tegangan dan arus yang diperoleh dari solar sell pada simulasi pembangkit tenaga surya.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kemampuan solar pada type Monocrystal lebih memiliki tegangan yang lebih besar dibanding denga Polycrystal yakni dengan nilai max tegangan pada kuat cahya 2000 lux sebesar 17,75 Volt sedangkan Polycrystal sebesar 16,32 Volt.Dan hasil dari effisiensi lebih tinggi solar sell Monocrystal sebesar 0,26 % pada kuat cahya 2000 lux sedangkan solar sell Polycrystal memilikoi Efisiensi sebesar 0,12%, maka hasil Perbandingan Anatara Moncrystal Dan Polycrystal.Solar Sell MonoCrystal lah yang lebih efisien dalam penggunaan.