Pada dasarnya sebuah bangunan gedung dirancang atau direncanakan agar dapat mencapai umur 50 tahun. Namun dalam beberapa kasus kerusakan pada bangunan gedung terjadi sebelum gedung mencapai umur rencana. Dalam kasus ini biasanya komponen struktur gedung yang rusak sebelum umur rencana disebabkan akibat kondisi lingkungan yang agresif ditambah kurangnya perawatan pada bangunan gedung serta kelalaian dalam proses konstruksi.
Salah satu gedung yang mengalami hal tersebut adalah Gedung Kuliah Akuntansi Kampus 2 PNUP. Saat ini kondisi bangunan Gedung Akuntansi Kampus 2 PNUP sebagian strukturnya sudah mengalami beberapa kerusakan. Hasil survey awal diperoleh kerusakan seperti , keretakan- keretakan pada beberapa struktur kolom beton, lendutan pada balok, serta kerusakan pada komponen non-Struktural. Diduga sementara bangunan fisik Gedung Kuliah tidak aman lagi sesuai fungsinya sebagai tempat pendidikan.
Skripsi ini dilakukan untuk mengidentifikasi kerusakan-kerusakan yang terjadi pada bangunan gedung Kuliah Jurusan Akuntansi Kampus 2 PNUP menggunakan alat-alat non destructie test, memberikan rekomendasi perbaikan dan perkuatan yang sesuai, serta memperkirakan biaya perbaikan dan perkuatan untuk setiap item pekerjaan.
Hasil identifikasi dan evaluasi menunjukkan kerusakan yang terjadi pada bangunan tersebut masuk dalam kategori kerusakan ringan struktural dan non-struktural yang sebagian besar diakibatkan oleh kelalaian pada proses konstruksi sehingga perlu dilakukan metode perkuatan dan perbaikan. Metode perkuatan pada struktur balok berupa perkuatan dengan FRP sedangkan pada struktur kolom berupa Concrete Jacketing dan perkuatan dengan FRP. Metode perbaikan berupa perbaikan arsitektural pada dinding yang retak.