Search for collections on PNUP Repository

Pengaruh Variasi Suhu Pada Proses Pemadatan Terhadap Asphalt Concreate-Wearing Course (Ac-Wc)

Alfitriah, Nur Ekawati and Nurul, Safitra Trimelliana (2020) Pengaruh Variasi Suhu Pada Proses Pemadatan Terhadap Asphalt Concreate-Wearing Course (Ac-Wc). Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
Pengaruh Variasi Suhu Pada Proses Pemadatan Terhadap Asphalt Concreate-Wearing Course (AC-WC).pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Suhu campuran hot mix merupakan faktor yang sangat penting pada pelaksanaan pemadatan perkerasan lentur terutama Laston AC-WC yang merupakan salah satu jenis permukaan yang umum digunakan, yang dihampar dan dipadatkan pada suhu yang telah ditentukan dimana pemadatan awal dilakukan pada suhu 130°C - 150°C. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Aspal Politeknik Negeri ujung Pandang dengan tahapan sebagai berikut. Bagian pertama adalah pemeriksaan karakteristik bahan campuran berupa agregat kasar, agregat halus, dan aspal, serta mempersiapkan rancangan campuran sesuai dengan yang diisyaratkan pada pembuatan campuran AC-WC. Pada bagian pertama ini diperoleh bahwa Kadar Aspal Optimum (KAO) yaitu 6,34% terhadap berat kering dan 6,96% terhadap berat campuran. Selanjutnya percobaan dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu mempersiapkan bahan campuran dengan kadar aspal 6,34% dengan variasi suhu pemadatan 90°C, 110°C, 130°C, dan 150°C dengan tujuan untuk melihat pengaruhnya terhadap karakteristik Marshall . Dari hasil penelitian diperoleh nilai Berat Isi semakin besar yang berarti semakin tinggi suhu pemadatan campuran semakin rapat; VMA (Void In Mineral Agreggate) menurun lalu kemudian meningkat dikarenakan aspal yang tertarik keluar saat pemadatan; VIM (Void In The Mix) semakin kecil yang berarti persentase rongga dalam campuran semakin kecil; VFB (Void Filled Bitumen) semakin besar yang berarti persentase besarnya rongga yang terisi oleh aspal semakin besar, Stabilitas semakin tinggi yang berarti beban maksimum yang dapat dipikul semakin besar, flow semakin besar yang berarti campuran lebih lentur dalam menerima beban, Marshall Quotient merupakan indikator kekakuan dan fleksibilitas tidak terpengaruh.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Jurusan Teknik Sipil > D3 Teknik Konstruksi Sipil
Depositing User: Rahmawati S.Sos
Date Deposited: 14 Apr 2023 07:25
Last Modified: 14 Apr 2023 07:25
URI: https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/616

Actions (login required)

View Item
View Item