Search for collections on PNUP Repository

Pemanfaatan Sampah Organik Sebagai Bahan Baku Pembuatan Biobutanol

Jumriah, Jumriah (2013) Pemanfaatan Sampah Organik Sebagai Bahan Baku Pembuatan Biobutanol. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.

[thumbnail of Tugas Akhir] Text (Tugas Akhir)
JUMRIAH _331 10 045_PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOBUTANOL.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

(Jumriah), “Pemanfaatan Sampah Organik Sebagai Bahan Baku Pembuatan Biobutanol” (Pembimbing: Mahyati S.T., M.Si dan M. Badai S.T., M.T).

Berkaitan dengan semakin menipisnya cadangan minyak bumi sebagai bahan bakar utama, telah diupayakan berbagai cara untuk memanfaatkan sumber energi lain yang lebih murah serta aman terhadap lingkungan. Bahan baku dari jenis non pangan menjadi pilihan untuk pengembangan BBN generasi kedua. Salah satu bahan baku non pangan tersebut adalah sampah organik perkotaan. Tingginya komposisi sampah organik ini merupakan potensi yang besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan produksi biobutanol yang diharapkan dapat menjadi bahan bakar terbarukan sebagai pengganti bensin yang mendukung keberlanjutan energi di dunia, khususnya Indonesia. Penelitian ini bertujuan membuat biobutanol dari sampah organik melalui metode hidrolisis asam encer pada sampah organik, yang dilanjutkan dengan fermentasi.
Pada penelitian ini dilakukan metode hidrolisis asam encer dengan menggunakan asam sulfat 0,5%. Proses hidrolisis dilakukan untuk mendapatkan temperatur optimum berdasarkan jumlah gula yang dihasilkan dengan delapan variabel yaitu 130, 140, 150, 160, 170, 180, 190, dan 1950C. Setelah diperoleh temperatur optimum, selajutnya kondisi ini dipakai untuk menentukan perbandingan sampel dengan larutan asam sulfat yang paling optimal dalam menghasilkan gula. Dalam hal ini, jumlah sampel dibuat tetap yakni 100 gram dengan penambahan asam sulfat 0,5%, kemudian divariasikan berturut-turut 600, 700, 800, 900 dan 1000 ml. Gula yang dihasilkan dari tahap optimasi ini difermentasi menggunakan Clostridium Acetobutylicum dengan variasi waktu dari 3, 5, dan 7 hari. Selanjutnya hasil fermentasi dianalisis untuk menentukan kadar biobutanol yang dihasilkan.
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa kondisi optimum hidrolisis sampah organik menjadi gula adalah pada temperatur 1500C dengan kadar gula 4,80 % dengan perbandingan pereaksi 1 bagian sampah organik dan 7 bagian larutan asam sulfat 0,5%. Proses selanjutnya adalah fermentasi menggunakan Clostridium Acetobutylicum dengan waktu fermentasi optimum adalah 7 hari dengan kadar biobutanol yang dihasilkan sebesar 0.0159%.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Jurusan Kimia > D3 Teknik Kimia
Depositing User: Rahmawati S.Sos
Date Deposited: 07 May 2024 07:30
Last Modified: 07 May 2024 07:30
URI: https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/8931

Actions (login required)

View Item
View Item