(Dyah Rahayu Fitriana, Pemanfaatan Tongkol Jagung (Zea mays L.) Menjadi Biobutanol Melalui Proses Fermentasi. Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar. Pembimbing I: Ir. Barlian Hasan, M.T. dan Pembimbing II: Octovianus S.R. Pasanda, S.T., M.T.)
Biobutanol merupakan bahan bakar alternatif yang sekarang mulai dikembangkan untuk dijadikan bahan bakar kendaraan bermotor. Biobutanol juga tidak larut dalam air seperti bioetanol sehingga tidak mudah menyebabkan korosi. Penelitian ini bertujuan mendapatkan biobutanol dari tongkol jagung melalui proses fermentasi dengan menggunakan bakteri Clostridium acetobutylicum dan menentukan kadar biobutanol tongkol jagung.
Dalam pembuatan biobutanol dengan bahan baku tongkol jagung, dilakukan berbagai macam perlakuan sebelum diproduksi sebagai bahan bakar. Langkah pertama adalah pengecilan ukuran tongkol jagung menjadi bubuk kemudian ke proses delignifikasi untuk mengurangi kandungan lignin dalam bahan baku yang digunakan, kemudian dilanjutkan dengan hidrolisis untuk mendapatkan kandungan gula yang lebih dominan sebelum menuju proses fermentasi. Proses fermentasi menggunakan bakteri Clostridium acetobutylicum dilakukan sebagai proses akhir untuk mendapatkan produk biobutanol.
Dari proses akhir didapatkan produk kompleks yang sering disebut dengan ABE (Aseton-Butanol-Etanol). Pada penelitian ini hanya mendapatkan hasil yang minimal karena hanya untuk mengetahui apakah tongkol jagung mampu menghasilkan biobutanol seperti yang diharapkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan biobutanol yang didapatkan dengan variasi waktu fermentasi 3, 5, 7, 10 dan 12 hari adalah sebesar 2.3%, 3.4%, 3.9% dan 3.5%. Hal ini menunjukkan bahwa tongkol jagung mampu menghasilkan biobutanol meskipun dalam jumlah yang sedikit.