Search for collections on PNUP Repository

Pembuatan Bahan Bakar Alternatif Biobutanol dari Jerami Padi Secara Fermentasi dengan Menggunakan Bakteri Clostridium acetobutylicium

Ratna, Ratna (2013) Pembuatan Bahan Bakar Alternatif Biobutanol dari Jerami Padi Secara Fermentasi dengan Menggunakan Bakteri Clostridium acetobutylicium. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.

[thumbnail of Tugas Akhir] Text (Tugas Akhir)
RATNA_331 10 084_PEMBUATAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF BIOBUTANOL DARI JERAMI PADI.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

(Ratna), Pembuatan Bahan Bakar Alternatif Biobutanol dari Jerami Padi Secara Fermentasi dengan Menggunakan Bakteri Clostridium acetobutylicium, ( Pembimbing I : SwastantiBrotowati, M.Si.,Pembimbing II : Ir. Hastami Murdiningsih, M.T ).
Kebutuhan akan sumber energi alternatif semakin hari semakin besar. Sebagian besar kebutuhan akan energi selama ini dipenuhi oleh minyak bumi yang cadangannya makin menipis. Indonesia memiliki sumber energy alternatif yang berpotensi sebagai bahan dasar dalam pembuatan bahan bakar salahsatunya, jerami yang mengandung selulosa yang cukup tinggi yang apabila dihidrolisis akan menghasilkan glukosa. Glukosa dapat dikonversi menjadi biobutanol melalui proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat biobutanol dari jerami padi.
Tahapan penelitian inia ntara lain delignifikasi dimana proses ini bertujuan mengurangi kadar lignin yang terdapat dalam jerami, selanjutnya dilakukan proses hidrolisis dengan menggunakan dua cara yaitu hidrolisis menggunakan asam sulfat dengan variasi konsentrasi 1, 2, 3, 4, dan 5 N dan hidrolisis menggunakan jamur Trichoderma reseei dengan variasi waktu hidrolisis 24, 48, 72, 96 dan 120 jam. Gula hasil hidrolisis kemudian difermentasi menggunakan bakteri Clostridium acetobutylicium dengan variasi waktu 24, 48, 72, 96, dan 120 jam. Setelah itu didistilasi untuk memisahkan butanol dari cairan-cairan lainnya dan kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan Gas Cromatografi untuk menentukan kadar butanol.
Hasil penelitian menunjukkan hidrolisis terbaik dengan menggunakan asam sulfat adalah 5 N sebesar 0.79 % sedangkan waktu hidrolisis terbaik dengan menggunakan jamu radalah 24 jam sebesar 1.14%. glukosa yang tertinggi dari hidrolisis kemudian difermentasi dan waktu terbaik dari proses tersebut adalah 120 jam dan kadar butanol yang didapatkan sebesar 26.42%.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Jurusan Kimia > D3 Teknik Kimia
Depositing User: Rahmawati S.Sos
Date Deposited: 05 Mar 2024 06:48
Last Modified: 05 Mar 2024 06:48
URI: https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/8683

Actions (login required)

View Item
View Item