Devi Ratnasari, Pembuatan Film Plastik Biodegradabel Dari Tepung Kulit Ubi Kayu, Makassar (Pembimbing I: Ir. Zulmanwardi, M.Si. Pembimbing II: Muhammad Saleh, S.T.M.Si).
Permasalahan yang berkaitan dengan plastik adalah sulit diurai oleh mikroorganisme setelah plastik tersebut dibuang ke alam, bahkan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk menguraikannya. Oleh karena itu salah satu alternatif untuk memecahkan masalah ini adalah mengembangkan bahan plastik biodegradabel.
Penelitian ini bertujuan menentukan perbandingan yang terbaik antara rasio tepung kulit ubi kayu-pelarut (asam asetat-air), dan jumlah pemlastis gliserol untuk menghasilkan film plastik biodegradabel yang baik. Rasio tepumg kulit ubi kayu-pelarut (asam asetat-air) divariasikan (8 g : 3 mL : 120 mL); (10 g : 3 mL : 120 mL) ; (12 g : 3 mL : 120 mL) ; (14 g : 3 mL : 120 mL) dan volume pemlastis gliserol divariasikan 2, 4, dan 6 mL. Dengan parameter pengukuran yang meliputi: masa urai, kuat tarik, serta ketahanan panas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa film plastik yang memiliki karakteristik yang baik adalah film plastik dengan rasio tepung kulit ubi kayu-pelarut (asam asetat-air) 12 g : 123 mL dengan volume pemlastis gliserol 2 mL melalui pengukuran masa urai didapatkan sampel telah terurai sempurna dalam waktu 8 hari, kuat tarik sebesar 24,04 N/mm2 dan ketahanan panas maksimum hingga suhu 120oC.