Metilselulosa adalah senyawa kimia yang merupakan turunan selulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai emulsifier, pelumas, air mata buatan dan air liur buatan, lem dan dan pengobatan sembelit. Metilselulosa disintesis secara kimia dari selulosa tanaman yaitu selulosa kapuk randu.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metilselulosa terbaik dari variasi konsentrasi pelarut NaOH dan penambahan dimetil sulfat (DMS) ditinjau dari nilai viskositas, accessibility serta analisa dengan menggunakan spektrofotometer FTIR. Tahap-tahap penelitian ini terdiri dari proses delignifikasi serat kapuk untuk menghasilkan selulosa, dan proses metilasi metilselulosa melalui proses merserisasi dan penambahan dimetil sulfat. Proses merserisasi dilakukan dengan menggunakan NaOH pada variasi konsentrasi 40, 50, dan 60% dan penambahan dimetil sulfat dengan variasi 4, 6, 8, 10, dan 12 ml.
Hasil penelitian menunujukkan bahwa metilselulosa yang diperoleh termasuk dalam kategori low viscocity. Viskositas tertinggi diperoleh pada konsentrasi NaOH 50% dengan penambahan dimetil sulfat 10 ml. Pada kondisi ini diperoleh metilseloulosa dengan viskositas 20 cP, accessibility