Search for collections on PNUP Repository

Penapisan Jamur Pelapuk Putih pada Delignifikasi Tongkol jagung

Dwi Saputri, Sarah (2012) Penapisan Jamur Pelapuk Putih pada Delignifikasi Tongkol jagung. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.

[thumbnail of Tugas Akhir] Text (Tugas Akhir)
SARAH DWI SAPUTRI_331 09 052_PENAPISAN JAMUR PELAPUK PUTIH PADA DELIGNIFIKASI TONGKOL JAGUNG.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

(Sarah Dwi Saputri ), Penapisan Jamur Pelapuk Putih pada Delignifikasi Tongkol jagung ( Pembimbing I : Mahyati S.T.,M.Si dan Pembimbing II : Muhammad Saleh S.T.,M.Si ).

Tongkol jagung merupakan salah satu limbah hasil pertanian yang potensial untuk dijadikan bioetanol karena mengandung holoselulosa (selulosa dan hemiselulosa) yang cukup tinggi, untuk memperoleh holoselulosa tersebut harus dilakukan penghilangan lignin terlebih dahulu menggunakan jamur pelapuk putih. Tujuan penelitian ini adalah menggabungkan jamur pelapuk putih untuk mendapatkan hasil delignifikasi yang optimal, serta menentukan waktu inkubasi yang optimal dalam mendegradasi lignin.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua variabel, yakni variabel kultur jamur dan variabel waktu inkubasi. (1) Variabel kultur jamur pelapuk putih terdiri atas: kultur tunggal, kultur dua jamur, kultur tiga jamur dan kultur empat jamur; (2) variabel waktu inkubasi terdiri atas5; 10;15 ;20; 25 dan 30 hari. Setiap variabel yang diteliti dilakukan analisis kandungan lignin dengan metode Chesson-Datta.
Hasil penelitian menunjukkan persentase kehilangan lignin pada kultur tunggal jamur pelapuk putih berturt-turut Phanerochaete chrysosporium 20,74%; Pleorotus ostreatus 19,43%; Lentinus edodes 18,66%dan 17,8% Marasmius sp 17,8%. Sementarapersentase kehilangan lignin pada kultur dua jamur berturut-turut Phanerochaete. chrysosporium - Pleorotus ostreatus 27,90%; Phanerochaete chrysosporium-Lentinus edodes 24,03%; Phanerochaete chrysosporium-Marasmius sp 23,17%; Pleorotus ostreatus-Lentinus edodes 24,03%; Pleorotus ostreatus - Marasmius sp 25,33%; dan Lentinus edodes-Marasmius sp 27,64%. Sedangkan persentase kehilangan lignin pada kultur tiga jamur pelapuk putih berturut-turut Phanerochaete chrysosporium – Pleorotus ostreatus – Lentinus edodes 28,57%; Phanerochaete chrysosporium-Pleorotus ostreatus-Marasmius sp 26,26%; Phanerochaete chrysosporium-Lentinus edodes-Marasmius sp 27,43%; Pleorotus ostreatus-Lentinus edodes-Marasmius sp 26,53% dan persen kehilangan lignin pada kultur empat jamur Phanerochaete chrysosporium-Pleorotus ostreatus-L.edodes-Marasmius sp adalah 20,75%. Berdasarkan hasil penelitian persentase kehilangan lignin yang tertinggi pada kultur tunggal diperoleh pada jamur Phanerochaete chrysosporium sebesar 20,74%, sedangkan campurankultur terbaik yaitu campuran tiga jamur Phanerochaete chrysospotium-Pleotus ostreatus-Lentinusedodes dengan persentasekehilangan lignin sebesar 28.46% dan waktu inkubasiterbaikadalah 30 hari.

Kata kunci : tongkol jagung, delignifikasi, jamur pelapuk putih.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Jurusan Kimia > D3 Teknik Kimia
Depositing User: Rahmawati S.Sos
Date Deposited: 21 Feb 2024 01:50
Last Modified: 21 Feb 2024 01:53
URI: https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/8429

Actions (login required)

View Item
View Item