(Jesika Yesuani Taroce Afdan), Optimasi Penambahan NaOH Terhadap Pengendapan Nikel Terlarut di Settling Pond 1 PT.VALE Indonesia Tbk, (Pembimbing I: HB. Slamet Yulistiono, Dipl.-Ing.,M.T ; Pembimbing II : Ridhawati T, S.T.,M.T)
Nikel terlarut merupakan logam berat yang apabila dalam jumlah berlebih yaitu 0,5 ppm, dapat bersifat racun. Tingginya kadar nikel terlarut dalam limbah cair PT.VALE Indonesia akan menjadi berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia dan alam. Penelitian ini bertujuan menentukan konsentrasi optimum NaOH untuk menurunkan kadar Nikel terlarut dan mempertahankan pH pada standar baku mutu yaitu 6-9 pada kondisi normal maupun kondisi hujan, serta menentukan optimasi bukaan valve larutan NaOH agar pemakaian NaOH dapat dihemat dengan mempertimbangkan baku mutu Nikel terlarut dalam limbah.
Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan percobaan skala laboratorium. Penentuan konsentrasi optimum NaOH dilakukan dengan metode variasi konsentrasi, NaOH yang ditambahkan ke dalam limbah divariasikan mulai dari 0% sampai 3% untuk kondisi normal dan untuk kondisi hujan dari konsentrasi 0% sampai 8%, kemudian diukur pH dan Nikel terlarutnya. Setelah didapatkan konsentrasi NaOH yang optimal, pada skala lapangan dilakukan variasi bukaan valve larutan NaOH 25%,50%, dan 75%, agar pemakaian NaOH bisa dioptimalkan .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pH optimum untuk menurunkan kadar nikel terlarut adalah pH 9, dengan konsentrasi NaOH yang optimum pada kondisi normal yaitu 2,3% atau setara dengan 21 kg NaOH. Bukaan valve yang digunakan 50% dengan penambahan NaOH tiap 6 jam/hari. Dengan demikian jumlah NaOH yang dihabiskan setiap hari 126 kg. Pada kondisi hujan, konsentrasi optimum NaOH yaitu 7,3% atau 66 kg NaOH dengan bukaan valve 75% dimana penambahan NaOH adalah tiap tiga jam/hari. Jadi dalam sehari NaOH yang habis terpakai sebanyak 528 kg.