PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi, peranan sekretaris belum maksimal sebagaimana mestinya. Selain itu, tugas sekretaris dalam pembuatan laporan belum terlaksana sesuai dengan teori yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran dan tugas sekretaris pada PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sulawesi. Selain itu, untuk mengetahui faktor yang menghambat sekretaris dalam melaksanakan peran dan tugas sekretaris pada PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sulawesi.

Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh karyawan PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sulawesi. Penarikan sampel dilakukan dengan pursposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 31 orang. Pengumpulan data data dilakukan dengan observasi, kuesioner dan wawancara. Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Analisis data dalam penelitian ialah analisis data kuantitatif dan pengolahan data menggunakan tabel distribusi frekuensi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dan tugas sekretaris pada PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sulawesi dapat dikategorikan “baik”. Selanjutnya, faktor yang menghambat sekretaris dalam melaksanakan peran dan tugas sekretaris pada PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sulawesi ialah peranan sekretaris terhadap bawahan, tidak tersedianya lembar pesan telepon (LPT) dalam mencatat pesan penelpon, memberikan surat tanpa lembar disposisi serta dalam hal pembuatan laporan.