(Mahdalein Yesika A.M), Pembuatan Tablet Effervescent Berbasis Oleoresin Yang Diekstraksi Dari Jahe (Zingiber Officinale, Roscoe), Makassar (Pembimbing I: Drs. Herman Bangngalino MT dan Pembimbing II: M. Badai ST MT)
Jahe (Zingiber officinale) adalah tanaman yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Dalam kehidupan sehari-hari tanaman jahe digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma, dan rasa pada makanan kecil serta sebagai obat-obatan karena mengandung antioksidan yang dapat menjaga daya tahan tubuh. Maka dari itu untuk lebih memudahkan penggunaannya perlu dibuat sediaan farmasi salah satunya dalam bentuk tablet. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan persentase perolehan oleoresin dari jahe dan menentukan perbandingan bahan baku tablet effervescent yang baik sehingga masyarakat lebih tertarik dan mudah penggunaannya.
Ekstraksi oleresin jahe dilakukan dengan metode ekstraksi padat cair. Hasil ekstraksi oleoresin jahe dari metode tersebut selanjutnya didistilasi untuk memisahkan pelarut dan dilanjutkan dengan evaporasi untuk menghasilkan oleoresin yang lebih murni. Oleoresin yang diperoleh kemudian dianalisis sifat fisiknya yang meliputi kadar air, bilangan asam, angka penyabunan, berat jenis dan viskositas. Selanjutnya oleoresin tersebut digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan tablet effervescent dengan menambah bahan-bahan pendukung utama yaitu asam sitrat 6.56%, asam tartar 4.45% dan natrium bikarbonat 12.41%, serta asam malat dan sukrosa. Pada penelitian ini dibuat 16 formulasi tablet yang komposisi campurannya berdasarkan perbandingan asam sitrat, asam tartrat dan natrium bikarbonat dengan metode stokiometri.
Oleoresin yang dihasilkan dianalisis sifat fisiknya dengan nilai sebagi berikut: hasil perolehan10.8%, kadar air 37.29%, viskositas 2650 cps, berat jenis 0.97001 gram, bilangan asam 42.33962 dan angka penyabunan 78.6448.
Dari uji organaleptik hamper semua panelis tidak menyukai rasa dan warna minuman effervescen tersebut, namun dari segi aroma sekitar 50% yang menyukai. Sedangkan dari pengamatan waktu larut tablet, formulasi tablet A1 yang terdiri dari 16 % oleoresin, 12.41 % natrium bikarbonat, 6.56 % asam sitrat, 4.45 % asam tartrat, 1.5 % asam malat dan 59.08 % pemanis memiliki waktu larut tercepat. Dan dari analisa kadar air, formulasi tablet A7 memiliki kadar air yang paling rendah sekitar 1 %.