Resty, Koreksi Fiskal Pada PT “X”. Pembimbing I, Syamsinar, S.E.,M.SA.,Ak. Dan Pembimbing II, Dahsan Hasan, S.H.,M.H.
Penelitian ini merupakan penelitian terhadap PT “X”. Masalah yang terjadi adalah dalam menentukan pajak penghasilannya, perusahaan belum melakukan koreksi fiskal sesuai dengan peraturan perpajakan. Perusahaan masih menggunakan laba komersial sebagai dasar ketetapan pajak penghasilan.
Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu menghitung laba kena pajak perusahaan berdasarkan peraturan pajak yang berlaku, kemudian membandingkan laba yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Dari hasil pembahasan maka dapat disimpulkan perhitungan laba rugi menurut perusahaan berbeda dengan perhitungan laba rugi menurut pajak. Laba bersih sebelum pajak menurut laba rugi komersil sebesar Rp 10.323.264.081,08 sedangkan menurut koreksi fiskal sebesar Rp 10.340.439.818,06 sehingga terjadi selisih sebesar Rp 17.175.736,98. Perbedaan ini disebabkan karena adanya biaya yang tidak dikoreksi dalam menentukan laba kena pajak.
Kesimpulan yang kedua yaitu besarnya pajak terhutang yang seharusnya disetor oleh perusahaan sebesar Rp 2.652.201.364,12