ANDI REZKI DESIANA, Sistem Penyimpanan Arsip pada Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan, dibawah bimbingan Imasita selaku pembimbing I dan Nahiruddin selaku Pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem penyimpanan arsip yang digunakan pada Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan. Selain itu, bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan sistem penyimpanan arsip pada Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan.
Penulisan tugas akhir ini menggunakan tipe penelitian deskriptif yaitu memberikan gambaran yang jelas mengenai penerapan sistem penyimpanan arsip pada Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan (observasi) dan wawancara langsung. Adapun analisa data yang digunakan adalah analisa data kualitatif yang berdasarkan pada hasil observasi dan wawancara tentang gambaran penerapan sistem penyimpanan arsip pada Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sistem penyimpanan arsip yang diterapkan pada Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan menerapkan sistem penyimpanan arsip berdasarkan tanggal dan perihal. Arsip yang disimpan berdasarkan tanggal seperti arsip APBD dan APBN, sedangkan arsip seperti belanja modal dan belanja jasa disimpan berdasarkan perihal. Kedua sistem ini dapat dikatakan kurang baik karena arsip tidak diklasifikasikan dengan baik. Kendala-kendala yang dialami pegawai dalam penyimpanan arsip ialah kurangnya sarana pendukung dalam menyimpan arsip, seperti lemari penyimpanan arsip. Di mana volume arsip selalu bertambah, sementara peralatan arsip tidak pernah ditambah. Selain itu, peralatan arsip yang digunakan untuk menyimpan arsip kurang memadai. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya arsip yang hanya dibiarkan menumpuk di atas meja, di bawah meja, dan di samping lemari. Selain itu, arsip hanya disimpan dengan menggunakan dos bekas air mineral, dan pegawai yang menangani arsip tersebut tidak memiliki latar belakang pendidikan mengenai kearsipan dan belum pernah mengikuti pelatihan, sehingga pegawai tersebut mengalami kesulitan dalam menerapkan sistem kearsipan.