Search for collections on PNUP Repository

Ekstraksi Minyak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Untuk Digunakan Sebagai Zat Aktif Pencegah Bau Mulut Pada Obat Kumur

Rambung, Oktoviany P. (2009) Ekstraksi Minyak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Untuk Digunakan Sebagai Zat Aktif Pencegah Bau Mulut Pada Obat Kumur. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.

[thumbnail of Tugas Akhir] Text (Tugas Akhir)
EKSTRAKSI MINYAK TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.) UNTUK DIGUNAKAN SEBAGAI ZAT AKTIF PENCEGAH BAU MULUT PADA OBAT KUMUR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

(Oktoviany P. Rambung), Ekstraksi Minyak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Untuk digunakan Sebagai Zat Aktif Pencegah Bau Mulut Pada Obat Kumur, Makassar (Pembimbing I: Dra. Abigael Todingbua’, M.Si. dan Pembimbing II: Dra. Sri Indriati, M.Si.).

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan tanaman obat asli dari Indonesia. Khasiat temulawak disebabkan oleh dua kelompok kandungan kimia utamanya golongan kurkuminoid dan minyak atsiri. Minyak atsiri temulawak mengandung xanthorrhizol yang berkhasiat sebagai anti bakteri yang mampu mencegah rusaknya email gigi.
Penelitian ini bertujuan menentukan persentase perolehan minyak temulawak hasil ekstraksi dari rimpang temulawak, menguji kemampuan minyak temulawak untuk menghentikan pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans, dan menentukan konsentrasi minyak temulawak yang dapat menghasilkan obat kumur yang mempunyai sifat anti bakteri.
Ekstraksi minyak temulawak dilakukan dengan metode maserasi. Hasil ekstraksi temulawak dari metode tersebut selanjutnya dievaporasi untuk menguapkan metanol. Hasil yang berupa emulsi minyak diekstraksi dengan pelarut etil asetat : air dan dilanjutkan dengan evaporasi untuk menguapkan etil asetat. Minyak temulawak yang diperoleh selanjutnya ditambahkan CaCl2 anhidrat untuk menyerap air yang masih tersisa. Minyak temulawak yang dihasilkan dari proses ekstraksi dianalisis sifat fisikanya yang meliputi berat jenis dan viskositas, kemudian diuji daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Minyak tersebut dimanfaatkan sebagai zat aktif pada pembuatan obat kumur dengan memvariasikan konsentrasi minyak temulawak berturut-turut 0,01%, 0,02%, 0,03%, 0,04%, 0,05%, 0,06%, 0,07% dan 0,08% (v/v). Selanjutnya dilakukan uji aktivitas bakteri Streptococcus mutans terhadap obat kumur yang mengandung minyak temulawak.
Hasil ekstraksi rimpang temulawak diperoleh persen perolehan sebesar 11,41%. Setelah dilakukan pengujian daya hambat minyak temulawak terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan uji aktivitas bakteri, hasilnya menunjukkan bahwa minyak temulawak mampu menghambat bakteri sedangkan untuk uji aktivitas bakteri, obat kumur yang mengandung minyak temulawak dengan konsentrasi 0,01% (v/v) pada menit pertama sudah mampu menghambat atau membunuh bakteri Streptococcus mutans.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Jurusan Kimia > D3 Teknik Kimia
Depositing User: Rahmawati S.Sos
Date Deposited: 11 Dec 2023 02:14
Last Modified: 11 Dec 2023 02:14
URI: https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/7570

Actions (login required)

View Item
View Item