(Nurfitha Ramadhani), Pengolahan Biji Jarak Menjadi Metil Ester (Biodiesel), Makassar. (Pembimbing I: Joice Manga, S.T., M.T. dan Pembimbing II: Lasire , S.T. ).

Cadangan minyak bumi semakin menipis diakibatkan penggunaan bahan bakar secara terus menerus. Oleh karena itu diperlukan bahan bakar alternatif yang dapat diperbarui yang berasal dari minyak tumbuhan atau lemak hewan yang dihasilkan melalui proses entrans maupun transesterifikasi.
Pada penelitian ini tujuan yang ingin dicapai yaitu menentukan tahapan proses yang cocok dalam proses pembuatan biodiesel jenis metil ester dari biji jarak, mengetahui faktor perbandingan terbaik antara biji jarak dengan pelarut heksan pada proses ekstraksi biji jarak, dan melakukan analisis kualitas biodiesel yang dihasilkan berdasarkan sifat fisiknya meliputi densitas, viskositas, titik nyala dan titik tuang. Pada proses esterifikasi digunakan variasi jumlah katalis H2SO4 1%, 3% dan 5% (b/b minyak), sedangkan pada proses transesterifikasi digunakan katalis NaOH 0,75% (b/b minyak).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses ekstraksi minyak biji jarak diperoleh rasio antara pelarut dan biji jarak terbaik adalah sebesar 5. Pada proses ekstraksi minyak biji jarak, %yield biodiesel yang terbaik dari minyak jarak hasil ekstraksi yaitu yang melalui proses estrans sebesar 86,65% dan %yield biodiesel yang terbaik dari minyak jarak hasil press yaitu pada konsentrasi katalis 5% sebesar 71,58%.