Search for collections on PNUP Repository

Modifikasi Proses Pemeraman Dan Perebusan Biji Kakao Sebagai Produk Makanan Kesehatan

Gabnul Erastri Yulianti, Gabnul Erastri Yulianti (2009) Modifikasi Proses Pemeraman Dan Perebusan Biji Kakao Sebagai Produk Makanan Kesehatan. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.

[thumbnail of Tugas Akhir] Text (Tugas Akhir)
MODIFIKASI PROSES PEMERAMAN DAN PEREBUSAN BIJI KAKAO SEBAGAI PRODUK MAKANAN KESEHATAN.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

(Gabnul Erastri Yulianti), Modifikasi Proses Pemeraman dan Perebusan Biji Kakao Sebagai Produk Makanan Kesehatan. (dibimbing oleh Dr. Pirman A.P., M.Si dan Drs. Herman Bangngalino M.T).

Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah utama penghasil kakao di Indonesia. Kandungan flavonoid dalam kakao tergantung proses pengolahan biji kakao. Petani kakao di Sulawesi Selatan pada umumnya tidak melakukan proses pemeraman dan fermentasi dengan baik pada biji kakao yang dihasilkan, karena alasan membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu 13 hari.
Salah satu tahap pengolahan yang sangat penting mulai dari kakao dipetik sampai menjadi biji kakao kering adalah proses pemeraman. Pemeraman buah dapat membantu pembentukan citarasa dan aroma kakao. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas biji kakao dan mempersingkat waktu pemeraman dengan variasi suhu dan waktu. Selain itu, dilakukan juga proses pengolahan biji kakao segar untuk mempertahankan kandungan polifenol dengan cara perebusan.
Pada penelitian ini telah dilakukan proses pemeraman pada berbagai suhu (40, 45 dan 50 oC) dengan waktu pemeraman 1 sampai 5 hari. Selain itu, dilakukan juga proses perebusan kakao segar dengan variasi suhu 75, 85, dan 95 oC dengan waktu perebusan 10, 20, dan 30 menit.
Berdasarkan hasil analisis kadar polifenol dan aktifitas enzim polifenol dari sampel menunjukkan waktu pemeraman yang dapat menghambat aktifitas PPO dengan baik adalah 3 hari dengan suhu 40 oC. Sedangkan pada metode perebusan dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu dan waktu perebusan, maka kandungan polifenol dalam biji kakao akan semakin tinggi pula. Biji kakao hasil pemeraman menghasilkan kadar polifenol 11,74 % dan hasil perebusan 15,04 %.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Jurusan Kimia > D3 Teknik Kimia
Depositing User: Rahmawati S.Sos
Date Deposited: 08 Dec 2023 02:45
Last Modified: 08 Dec 2023 02:45
URI: https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/7526

Actions (login required)

View Item
View Item